Empat dari enam orang dalam satu keluarga warga Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, yang terkonfirmasi positif COVID-19, saat ini dirawat di Rumah Sakit Bogor Senior (BSH), sedangkan dua orang lainnya telah meninggal dunia.

"Satu keluarga yang positif COVID-19, semua yang positif sudah diisolasi di Rumah Sakit BSH," kata Camat Bogor Barat, RR Juniarti Estiningsih, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Jumat (24/7).

Satu keluarga yang seluruhnya terkonfirmasi positif COVID-19 adalah warga Kelurahan Pasir Mulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Satu keluarga tersebut seluruhnya enam orang, meliputi bapak dan ibu, anak dan menantu, serta dua orang cucu. Namun, dua orang di antaranya yakni bapak dan anak, dilaporkan telah meninggal dunia.

Menurut Estiningsih, di lokasi domisili satu keluarga positif COVID-19 tersebut, penanganan di tingkat RW Siaga sudah ditingkatkan. Melalui Tim Pantau yang merupakan bagian dari Tim Deteksi Aktif (Detektif) COVID-19 Kota Bogor.

Tim Pantau tersebut melibatkan lurah, Petugas surveilance dar Puskesmas setempat, pengurus RW dan RT, serta kader pemantau dan tokoh masyarakat setempat.

Sebelumnya, diberitakan satu keluarga di Kota Bogor yang seluruhnya berjumlah enam orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan bahkan dua orang di antaranya, yakni bapak dan anak, meninggal dunia karena penularan COVID-19 akibat "imported case".

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, ketika dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis (23/7) malam, mengenai adanya satu keluarga terkonfirmasi COVID-19 tersebut, membenarkannya.

Menurut Dedie A Rachim, penularan COVID-19 saat ini lebih banyak disebabkan oleh "imported case" yakni warga Kota Bogor yang melakukan kegiatan di luar kota atau di daerah lainnya.

Warga Kota Bogor itu ketika berada di daerah lainnya terkonfirmasi positif COVID-19 atau menjadi orang tanpa gejala (OTG) dan ketika kembali lagi ke Kota Bogor berpotensi menularkan pada orang di sekitarnya.

Informasi yang dihimpun ANTARA, semula sang bapak, ada tugas ke daerah lain yakni ke Jawa Timur. Setelah tugasnya selesai, sang bapak kembali ke Kota Bogor dan sampai di Kota Bogor kemudian sakit. Sang bapak dirawat oleh istri dan anaknya. Karena sakitnya dinilai berat, kemudian di rawat di rumah sakit.

Ketika informasi ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, juga membenarkanya.

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, sang bapak dirawat di rumah sakit di Kota Depok. Pada saat dirawat statusnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP). "Sang bapak meninggal dunia dalam status PDP)," katanya.

Pada saat dirawat tersebut juga dilakukan tes swab dan hasilnya baru diketahui positif setelah sang bapak meninggal dunia.

Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Tim Lacak dari Deteksi Aktif (Detektif) COVID-19 kemudian melakukan penelusuran terhadap jejak sang bapak pernah melakukan kontak langsung dengan siapa saja.

Dinas Kesehatan, melakukan tes swab kepada keluarga sang bapak tersebut dan ternyata seluruhnya terkonfirmasi positif COVID-19, dan bahkan sang anak
dilaporkan meninggal dunia, pada Senin (20/7) lalu.

Baca juga: Satu keluarga di Kota Bogor dinyatakan positif COVID-19

Baca juga: Satu keluarga di Cianjur positif COVID-19 hasil tes usap

Baca juga: Satu keluarga di Kota Cirebon terpapar COVID-19 setelah ke Jakarta

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020