Empat dari 56 santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, yang menunggu hasil pemeriksaan tes usap PCR dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 dan langsung dikirim ke RS Lapangan Indrapura Surabaya untuk menjalani perawatan.
Pengumuman itu diumumkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni, Kamis, setelah Satgas COVID-19 setempat menerima salinan hasil uji laboratorium atas tes usap empat dari 56 santri yang menjalani isolasi di penampungan sementara Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2.
"Empat kasus (positif) baru hari ini semuanya dari Pondok Gontor," kata Ipong menjelaskan.
Untuk 52 santri lain yang masih menjalani karantina di Pondok Gontor, Ipong mengatakan tes usap PCR masih dikerjakan tim laboratorium BTKL Surabaya.
Ia pun berharap hasilnya segera keluar sehingga ada tindak lanjut penanganan yang lebih terukur.
Pondok Gontor 2 sampai saat ini masih diberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Hal ini menyusul temuan kasus COVID-19 dari sejumlah calon santri muda yang baru datang dari daerah asalnya. Kasus pertama terdeteksi pada santri muda asal Sidoarjo, yang kemudian disusul temuan enam dan lima santri baru lain dari luar Jawa yang akan menempati Pondok Modern Gontor Cabang Kendari.
Hingga saat ini jumlah santri Gontor yang terkonfirmasi positif COVID-19 ada 56 kasus. Jumlah ini masih bisa terus bertambah seiring pemeriksaan tes usap PCR pada 52 santri di laboratorium BTKL Surabaya.
Sementara untuk cakupan Kabupaten Ponorogo, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 secara akumulatif hingga saat ini tercatat sebanyak 146 kasus.
Dari jumlah itu, empat orang penderita SARS-CoV-2 akhirnya meninggal, 107 sembuh.
Kasus-kasus COVID-19 di Ponorogo mengalami lonjakan setelah ditemukan tiga kluster besar dalam waktu hampir bersamaan, salah satunya dari kluster Pondok Gontor yang hingga kini menyumbang 56 kasus (48 sudah sembuh).
Kasus COVID-19 dari lingkungan Pondok Gontor ini yang terbesar dibanding enam kluster atau sumber penularan yang diidentifikasi Satgas COVID-19 setempat.
Enam sumber penularan itu adalah kluster Temboro sebanyak 13 kasus (13 sembuh), Ronowijayan 13 kasus (tujuh sembuh), PPIH Sukolilo sebanyak delapan kasus (delapan sembuh), kluster Panjeng empat kasus (tiga sembuh), riwayat perjalanan Surabaya dan sekitar sebanyak 23 kasus (12 sembuh) dan sumber penularan lain-lain (nonspesifik identifikasi) sebanyak 29 kasus (16 sembuh).
Baca juga: 57 santri Gontor diisolasi tunggu hasil tes usap PCR
Baca juga: Santri pesantren Gontor sementara dilarang naik kendaraan umum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pengumuman itu diumumkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni, Kamis, setelah Satgas COVID-19 setempat menerima salinan hasil uji laboratorium atas tes usap empat dari 56 santri yang menjalani isolasi di penampungan sementara Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2.
"Empat kasus (positif) baru hari ini semuanya dari Pondok Gontor," kata Ipong menjelaskan.
Untuk 52 santri lain yang masih menjalani karantina di Pondok Gontor, Ipong mengatakan tes usap PCR masih dikerjakan tim laboratorium BTKL Surabaya.
Ia pun berharap hasilnya segera keluar sehingga ada tindak lanjut penanganan yang lebih terukur.
Pondok Gontor 2 sampai saat ini masih diberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Hal ini menyusul temuan kasus COVID-19 dari sejumlah calon santri muda yang baru datang dari daerah asalnya. Kasus pertama terdeteksi pada santri muda asal Sidoarjo, yang kemudian disusul temuan enam dan lima santri baru lain dari luar Jawa yang akan menempati Pondok Modern Gontor Cabang Kendari.
Hingga saat ini jumlah santri Gontor yang terkonfirmasi positif COVID-19 ada 56 kasus. Jumlah ini masih bisa terus bertambah seiring pemeriksaan tes usap PCR pada 52 santri di laboratorium BTKL Surabaya.
Sementara untuk cakupan Kabupaten Ponorogo, jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 secara akumulatif hingga saat ini tercatat sebanyak 146 kasus.
Dari jumlah itu, empat orang penderita SARS-CoV-2 akhirnya meninggal, 107 sembuh.
Kasus-kasus COVID-19 di Ponorogo mengalami lonjakan setelah ditemukan tiga kluster besar dalam waktu hampir bersamaan, salah satunya dari kluster Pondok Gontor yang hingga kini menyumbang 56 kasus (48 sudah sembuh).
Kasus COVID-19 dari lingkungan Pondok Gontor ini yang terbesar dibanding enam kluster atau sumber penularan yang diidentifikasi Satgas COVID-19 setempat.
Enam sumber penularan itu adalah kluster Temboro sebanyak 13 kasus (13 sembuh), Ronowijayan 13 kasus (tujuh sembuh), PPIH Sukolilo sebanyak delapan kasus (delapan sembuh), kluster Panjeng empat kasus (tiga sembuh), riwayat perjalanan Surabaya dan sekitar sebanyak 23 kasus (12 sembuh) dan sumber penularan lain-lain (nonspesifik identifikasi) sebanyak 29 kasus (16 sembuh).
Baca juga: 57 santri Gontor diisolasi tunggu hasil tes usap PCR
Baca juga: Santri pesantren Gontor sementara dilarang naik kendaraan umum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020