Setelah  Kota Sukabumi ditetapkan sebagai daerah berstatus zona hijau oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Sukabumi langsung secara bertahap membuka aktivitas perekonomian warga yang salah satunya fokus untuk memulihkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terdampak COVID-19.

"Pemerintah fokus terhadap pemulihan UMKM salah satunya membantu dalam mempromosikan setiap produk karya anak bangsa ini baik itu kuliner, fesyen maupun kerajinan atau kria (craft)," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, seperti diketahui perekonomian warga Kota Sukabumi mayoritas ditunjang dari sektor perdagangan dan jasa, bahkan bidang UMKM merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat.

Maka dari itu, pihaknya saat ini tengah merancang program untuk mempercepat pemulihan UMKM terdampak pandemi COVID-19, baik dengan cara promosi, pendidikan dan pelatihan, serta menggandeng pihak lain seperti perusahaan baik BUMN maupun BUMD untuk memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan UMKM.

Ia pun mendorong jajarannya dan warga untuk selalu bangga menggunakan produk karya anak bangsa yang intinya intinya bersama-sama bergerak untuk membantu UMKM agar perekonomian bisa segera pulih.

Harus diakui akibat pandemi COVID-19 ini pelaku UMKM omsetnya berkurang hingga 70 persen, bahkan ada sebagian kecil yang kesulitan untuk melakukan produksi, karena sulitnya mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan.

"Setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) nselesai dan Kota Sukabumi masuk zona hijau, saat ini para pelaku UMKM sudah mulai bergerak lagi seperti kembali berproduksi, promisi hingga pemasaran. Tentunya, kami (pemerintah) juga ikut mendorong agar pelaku UMKM bisa kembali bangkit," tambahnya.

Di sisi lain, Fahmi mengatakan ada permintaan dari pelaku UMKM agar pemerintah ikut membantu dalam mempromosikan produknya dan tentunya pihaknya sangat bersemangat untuk turut ikut mempromosikan, bahkan akun media sosial orang nomor satu di Kota Sukabumi ini pun digunakan sebagai ajang promosi karya anak bangsa tersebut.

"Intinya sekarang kita harus bersama-sama cinta dan bangga menggunakan produk UMKM anak bangsa, karena dengan menggunakan produk dalam negeri turut membantu dalam percepatan peningkatan ekonomi baik daerah maupun nasional," katanya.

Lanjut dia, untuk memulihkan UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus didukung oleh masyarakat minimalnya membeli dan menggunakan produk itu, serta alangkah baiknya ikut mempromosikan.

Namun demikian, di tengah masa pandemi yang tidak tahu kapan akan berakhirnya pelaku UMKM khususnya di Kota Sukabumi harus bisa berinovasi, kreatif dan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih.

Keberadaan COVID-19 tidak jangan dijadikan penghalang untuk tetap berkreasi, bahkan banyak kalangan yang memanfaatkan media sosialnya untuk mempromosikan dan menjual produknya secara daring, ternyata mendapatkan respon baik hingga omsetnya melonjak.

Di saat, adanya pembatasan sosial untuk mencegah semakin luasnya penyebaran COVID-19, kreatifitas dan inovasi diperlukan, apalagi teknologi komunikasi yang semakin canggih harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan menjalin silaturahmi sebanyak-banyaknya. 

Baca juga: Wali Kota Sukabumi promosikan produk UMKM via akun medsos pribadi

Baca juga: Beli produk UMKM lokal bantu tingkatkan perekonomian masyarakat

Baca juga: Pemkab Sukabumi tingkatkan ketahanan UMKM di masa pandemi corona

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020