Wali Kota Bandung Oded M. Danial memastikan sudah tidak ada warga Kelurahan Hegarmanah atau sekitar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang menolak untuk menjalani tes cepat COVID-19.

"Alhamdulillah sudah banyak, hari ini 600 orang kalau gak salah, mudah-mudahan kinerja PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro) ini bagus," kata dia di Balai Kota Bandung di Jalan Wastukancana Kota Bandung, Jumat.

Dia mengatakan masyarakat justru berbondong-bondong untuk menjalani tes cepat.

Hal itu, ia klaim menjadi evaluasi yang baik dalam pelaksanaan PSBM di kawasan tersebut.

Dia mengatakan awalnya penolakan terjadi karena banyak masyarakat yang khawatir akan diisolasi apabila dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan tes cepat itu.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat takut tidak bisa beraktivitas seperti biasa hingga menghambat perekonomian.

"Awal-awal mereka kan nolak, ditanya alasannya kenapa, karena takut kalau diisolasi tidak bisa mencari uang," kata Oded.

Atas dasar itu, ia akhirnya meminta kepada aparat kecamatan beserta aparatur kelurahan untuk membujuk masyarakat supaya bersedia menjalani tes.

Ia menjelaskan tes cepat itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 akibat klaster Secapa.

Ia mengatakan pelaksanaan PSBM di kawasan Secapa AD berlangsung dengan baik.

Ia mengatakan saat ini respons masyarakat setempat cukup baik dalam menyambut pelaksanaan PSBM.

"Yang saya senang itu respons masyarakatnya luar biasa. Mudah-mudahan dengan respons yang baik ini memudahkan gugus tugas untuk menangani COVID-19 di sana," katanya.

Baca juga: Kasad: 160 pasien Secapa AD terima uji klinis kombinasi obat COVID-19

Baca juga: Obat hasil Unair, BIN dan TNI AD diberikan ke siswa Secapa positif COVID-19

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020