Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyatakan hingga kini Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok Jawa Barat sudah bisa melakukan pemeriksaan 100 sampel per hari untuk mendiagnosis COVID-19.

"Untuk hasilnya bisa diketahui dalam waktu 24 jam," kata Idris di Depok, Rabu.

Ia mengatakan keberadaan Labkesda Kota Depok sangat penting bagi warga Depok untuk dengan cepat mengetahui pasien positif COVID-19. Idris juga meninjau langsung Labkesda, untuk memastikan pemeriksaan sampel dengan metode Real Time-Polymerase (RT-PCR) di laboratorium rujukan COVID-19 ini.

"Para petugas kesehatan telah bekerja keras agar deteksi pasien COVID-19 semakin cepat," katanya.

Dikatakannya ikhtiar ini merupakan bagian dari pencegahan dan penanganan COVID-19 di Kota Depok.

Idris menambahkan, pemeriksaan dengan metode RT-PCR, diprioritaskan bagi warga yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Diakuinya, dengan menyisir segmen tersebut, data realisasi atau posisi besaran bisa lebih akurat.

"Selanjutnya, yang kita utamakan untuk melakukan pemeriksaan swab adalah mereka yang hasil rapid test-nya reaktif," ujarnya.

Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok, Jawa Barat telah mengantongi izin resmi dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan sebagai Laboratorium Pemeriksa PCR COVID-19 dengan menggunakan metode Real Time-Polymerase (RT-PCR).

"Kapasitas awal 90 spesimen per hari dan akan 'running' pertengahan Juni 2020," katanya.

Labkesda Pemerintah Kota Depok telah memperoleh kepercayaan dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Surat Balitbangkes Nomor SR.01.07/II/2087/2020 Tanggal 3 Juni 2020.

Baca juga: Pandemi COVID-19, guru dan murid harus bisa beradaptasi

Baca juga: 13 kelurahan di Kota Depok masuk zona hijau

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Depok yang sembuh bertambah 21 orang

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020