Temuan kasus penularan COVID-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat terjadi lonjakan jumlah pasien yang terinfeksi virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
"Data baru yang kami terima pada Sabtu (11/7) ini ada penambahan tiga kasus baru sehingga totalnya menjadi 69 pasien," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Sabtu.
Menurut dia, tiga kasus baru tersebut merupakan temuan dari pemeriksaan swab secara massal yang dilakukan pihaknya yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Dari hasil sementara sampel yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar ada lima warga yang ditemukan positif COVID-19, namun yang terbaru ada tiga orang dua sebelumnya ditemukan beberapa hari lalu.
Adapun pasien kasus COVID-19 baru tersebut satu orang berasal dari Kelurahan/Kecamatan Baros dan dua lainnya berasal dari Kelurahan Nangeleng dan Cikondang, Kecamatan Citamiang.
Ketiganya sudah berusia dewasa dengan rincian dua orang berstatus ibu rumah tangga dan satu lainnya merupakan pria. Saat ini pasien tersebut sudah dievakuasi ke ruang isolasi khusus COVID-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"COVID-19 di Kota Sukabumi masih ada maka dari itu, kami tidak henti-hentinya mengingatkan warga untuk selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan maksimal untuk mencegah penularan virus berbahaya ini," tambahnya.
Wahyu mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari Labkesda Jabar untuk hasil sampel pemeriksaan swab lainnya diharapkan tidak ada penambahan kasus baru lagi.
Selain itu, sebagai antisipasi penyebaran COVID-19, Pemkot Sukabumi telah melakukan berbagai upaya seperti penyemprotan disinfektan (disinfeksi), promosi kesehatan dan lainnya termasuk melakukan pemeriksaan swab secara massal kepada warga.
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini kuncinya ada di tangan masyarakat, bagaimana warga bisa disiplin dan sadar bahwa siapapun bisa terinfeksi COVID-19, jika tidak ingin tertular maka protokol kesehatan harus dilaksanakan sebaik mungkin dan jangan sampai menganggap enteng virus tersebut.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sukabumi melonjak
Baca juga: Gedung Pusbang Dai Sukabumi dijadikan ruang isolasi antisipasi lonjakan PDP
Baca juga: Pemkot Sukabumi siapkan RS darurat antisipasi lonjakan pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Data baru yang kami terima pada Sabtu (11/7) ini ada penambahan tiga kasus baru sehingga totalnya menjadi 69 pasien," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Sabtu.
Menurut dia, tiga kasus baru tersebut merupakan temuan dari pemeriksaan swab secara massal yang dilakukan pihaknya yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Dari hasil sementara sampel yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar ada lima warga yang ditemukan positif COVID-19, namun yang terbaru ada tiga orang dua sebelumnya ditemukan beberapa hari lalu.
Adapun pasien kasus COVID-19 baru tersebut satu orang berasal dari Kelurahan/Kecamatan Baros dan dua lainnya berasal dari Kelurahan Nangeleng dan Cikondang, Kecamatan Citamiang.
Ketiganya sudah berusia dewasa dengan rincian dua orang berstatus ibu rumah tangga dan satu lainnya merupakan pria. Saat ini pasien tersebut sudah dievakuasi ke ruang isolasi khusus COVID-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"COVID-19 di Kota Sukabumi masih ada maka dari itu, kami tidak henti-hentinya mengingatkan warga untuk selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan maksimal untuk mencegah penularan virus berbahaya ini," tambahnya.
Wahyu mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari Labkesda Jabar untuk hasil sampel pemeriksaan swab lainnya diharapkan tidak ada penambahan kasus baru lagi.
Selain itu, sebagai antisipasi penyebaran COVID-19, Pemkot Sukabumi telah melakukan berbagai upaya seperti penyemprotan disinfektan (disinfeksi), promosi kesehatan dan lainnya termasuk melakukan pemeriksaan swab secara massal kepada warga.
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini kuncinya ada di tangan masyarakat, bagaimana warga bisa disiplin dan sadar bahwa siapapun bisa terinfeksi COVID-19, jika tidak ingin tertular maka protokol kesehatan harus dilaksanakan sebaik mungkin dan jangan sampai menganggap enteng virus tersebut.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sukabumi melonjak
Baca juga: Gedung Pusbang Dai Sukabumi dijadikan ruang isolasi antisipasi lonjakan PDP
Baca juga: Pemkot Sukabumi siapkan RS darurat antisipasi lonjakan pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020