PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara bertahap mulai menormalkan aliran listrik di sektor pendidikan madrasah menyusul rencana pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di era adaptasi kebiasaan baru.
"Secara serentak PLN wilayah Jawa Barat mulai mengaliri listrik di sektor pendidikan madrasah, termasuk di Kabupaten Bekasi," kata Manager PLN UP3 Cikarang Ahmad Syauki di Cikarang, Sabtu.
Syauki mengatakan PLN UP3 Cikarang telah mengaliri listrik di satu madrasah yakni Yayasan Mis Annur Kampung Srengseng, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan daya 1.300 VA.
Dia mengungkapkan berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada Kementerian Agama (Kemenag) masih ada ribuan madrasah yang belum teraliri listrik serta akses internet.
"Total ada 2.522 madrasah, salah satunya Madrasah Mis Annur di Kabupaten Bekasi, maka dari itu per hari ini sudah teraliri," katanya.
Sementara General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan telah melakukan sampling survei ke madrasah di Jawa Barat. Dari hasil penelusuran masih ada 146 madrasah yang belum berlistrik.
"Hal ini karena bangunan madrasah masih baru atau tidak memiliki meter sendiri sehingga menumpang ke listrik tetangga atau levering. Secara bertahap mulai dipasang listriknya," kata Agung.
Melalui Yayasan Baitul Mal PLN UID Jabar, pihaknya memberikan bantuan penyalaan listrik ke 31 madrasah secara serentak.
"Setelah mengetahui data madrasah belum berlistrik ini kami melalui Yayasan Baitul Mal PLN yang merupakan badan yang menerima zakat, infak, dan sedekah dari karyawan PLN yang dipotong setiap bulan, mudah-mudahan ini membantu," katanya.
Pihaknya mengaku tetap berkomitmen menjaga kehandalan pasokan listrik dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja selama memasuki masa normal baru.
PLN UID Jabar telah menyiapkan 3.799 pegawai pelayanan teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 pegawai vendor jaringan yang siaga apabila terjadi hal-hal yang perlu ditangani segera. Petugas tersebut bersama pegawai kritikal seperti dispatcher, operator, dan pencatat meter bekerja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Sejumlah sarana pendukung juga telah disiapkan seperti 60 genset, 13 UPS, 97 unit gardu bergerak, 10 unit alat deteksi, dan 700 unit kendaraan teknik. Pasokan listrik Jawa Barat saat ini mencapai 11.835 MW dengan beban puncak rata-rata saat PSBB 6.351 MW.
"Ada cadangan daya yang cukup banyak sebesar 5.484 MW. Dengan dukungan seperti itu, PLN menjaga kesediaan pasokan listrik bagi masyarakat yang masih beraktifitas di rumah maupun masyarakat yang bekerja di luar rumah, industri, tempat wisata, hotel, dan mall atau supermaket," kata dia.
Baca juga: PLN dan YBM UID Jawa Barat bantu listrik 33 madrasah
Baca juga: PLN diminta bisa mengaliri listrik ke seluruh pelosok Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Secara serentak PLN wilayah Jawa Barat mulai mengaliri listrik di sektor pendidikan madrasah, termasuk di Kabupaten Bekasi," kata Manager PLN UP3 Cikarang Ahmad Syauki di Cikarang, Sabtu.
Syauki mengatakan PLN UP3 Cikarang telah mengaliri listrik di satu madrasah yakni Yayasan Mis Annur Kampung Srengseng, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan daya 1.300 VA.
Dia mengungkapkan berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada Kementerian Agama (Kemenag) masih ada ribuan madrasah yang belum teraliri listrik serta akses internet.
"Total ada 2.522 madrasah, salah satunya Madrasah Mis Annur di Kabupaten Bekasi, maka dari itu per hari ini sudah teraliri," katanya.
Sementara General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan telah melakukan sampling survei ke madrasah di Jawa Barat. Dari hasil penelusuran masih ada 146 madrasah yang belum berlistrik.
"Hal ini karena bangunan madrasah masih baru atau tidak memiliki meter sendiri sehingga menumpang ke listrik tetangga atau levering. Secara bertahap mulai dipasang listriknya," kata Agung.
Melalui Yayasan Baitul Mal PLN UID Jabar, pihaknya memberikan bantuan penyalaan listrik ke 31 madrasah secara serentak.
"Setelah mengetahui data madrasah belum berlistrik ini kami melalui Yayasan Baitul Mal PLN yang merupakan badan yang menerima zakat, infak, dan sedekah dari karyawan PLN yang dipotong setiap bulan, mudah-mudahan ini membantu," katanya.
Pihaknya mengaku tetap berkomitmen menjaga kehandalan pasokan listrik dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja selama memasuki masa normal baru.
PLN UID Jabar telah menyiapkan 3.799 pegawai pelayanan teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 pegawai vendor jaringan yang siaga apabila terjadi hal-hal yang perlu ditangani segera. Petugas tersebut bersama pegawai kritikal seperti dispatcher, operator, dan pencatat meter bekerja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Sejumlah sarana pendukung juga telah disiapkan seperti 60 genset, 13 UPS, 97 unit gardu bergerak, 10 unit alat deteksi, dan 700 unit kendaraan teknik. Pasokan listrik Jawa Barat saat ini mencapai 11.835 MW dengan beban puncak rata-rata saat PSBB 6.351 MW.
"Ada cadangan daya yang cukup banyak sebesar 5.484 MW. Dengan dukungan seperti itu, PLN menjaga kesediaan pasokan listrik bagi masyarakat yang masih beraktifitas di rumah maupun masyarakat yang bekerja di luar rumah, industri, tempat wisata, hotel, dan mall atau supermaket," kata dia.
Baca juga: PLN dan YBM UID Jawa Barat bantu listrik 33 madrasah
Baca juga: PLN diminta bisa mengaliri listrik ke seluruh pelosok Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020