Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah dipicu aksi ambil untung oleh investor.
IHSG ditutup melemah 23,38 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.052,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,05 poin atau 0,89 persen menjadi 789,54.
"Hari ini tidak terdapat data makroekonomi baik dari domestik maupun global yang memberikan high positive market impact. Ditambah lagi dengan adanya peningkatan jumlah kasus pengidap COVID-19 dalam skala mondial dan menjadi potensi COVID-19 second wave, membuat para pelaku pasar lebih cenderung mengambil aksi profit taking," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Kamis.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif pada sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG perlahan menurun hingga ditutup di zona merah.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 0,85 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor industri dasar masing-masing minus 0,69 persen dan minus 0,54 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor pertanian dan sektor pertambangan masing-masing sebesar 0,99 persen dan 0,48 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp131,43 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 735.489 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,53 miliar lembar saham senilai Rp9,17 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 205 saham menurun, dan 175 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 106,02 poin atau 0,47 persen ke 22.544,67, indeks Hang Seng naik 80,98 poin atau 0,31 persen menjadi 26.210,16, dan indeks Straits Times melemah 11,54 poin atau 0,43 persen ke 2.657,95.
Baca juga: IHSG BEI menguat namun rawan aksi ambil untung
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 9,75 poin ke posisi 5.085,93
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
IHSG ditutup melemah 23,38 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.052,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,05 poin atau 0,89 persen menjadi 789,54.
"Hari ini tidak terdapat data makroekonomi baik dari domestik maupun global yang memberikan high positive market impact. Ditambah lagi dengan adanya peningkatan jumlah kasus pengidap COVID-19 dalam skala mondial dan menjadi potensi COVID-19 second wave, membuat para pelaku pasar lebih cenderung mengambil aksi profit taking," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Kamis.
Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di teritori positif pada sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG perlahan menurun hingga ditutup di zona merah.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 0,85 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor industri dasar masing-masing minus 0,69 persen dan minus 0,54 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor pertanian dan sektor pertambangan masing-masing sebesar 0,99 persen dan 0,48 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp131,43 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 735.489 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,53 miliar lembar saham senilai Rp9,17 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 205 saham menurun, dan 175 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 106,02 poin atau 0,47 persen ke 22.544,67, indeks Hang Seng naik 80,98 poin atau 0,31 persen menjadi 26.210,16, dan indeks Straits Times melemah 11,54 poin atau 0,43 persen ke 2.657,95.
Baca juga: IHSG BEI menguat namun rawan aksi ambil untung
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 9,75 poin ke posisi 5.085,93
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020