Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) asal Depok menyatakan merasakan banyak manfaat yang didapat dari program tersebut untuk mengobati penyakit paru-paru di Rumah Sakit Umum Daerah Depok.
"Program JKN-KIS sangat bermanfaat bagi saya. Saya bisa berobat dengan baik tanpa perlu khawatir masalah biaya," kata Nurmala, peserta asal Depok, berdasarkan siaran pers dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Nurmala mengatakan sebelum menjadi peserta JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, dia sering kesulitan untuk berobat ke rumah sakit karena terkendala biaya yang mahal.
Kini, setelah menjadi peserta JKN-KIS, dia bisa berobat dengan tenang. Sudah beberapa kali dia memeriksakan penyakit paru-parunya ke Rumah Sakit Umum Daerah Depok.
"Prosesnya tidak sulit dan untuk dilayani dokter tidak perlu menunggu lama. Pelayanannya sama dengan pasien lain yang berobat dengan biaya pribadi. Tidak ada perbedaan sama sekali," tuturnya.
Nurmala mengaku nyaman berobat. Dokter dan perawat yang melayaninya selalu ramah dan tanggap bila ada pasien yang memerlukan bantuan.
Menurut Nurmala, dia sama sekali tidak pernah mengeluarkan biaya selama menjalani pengobatan karena semuanya dicakup oleh program JKN-KIS. Karena itu, dia merasa puas dengan program tersebut.
Dia berharap program tersebut terus berkembang karena sangat membantu masyarakat. Nurmala berkomitmen untuk rutin dan tepat waktu membayar iuran peserta BPJS Kesehatan sebagai bentuk dukungan agar program tersebut bisa tetap berjalan dengan baik.
Baca juga: BPJS Kesehatan bangun sistem pencegahan kecurangan pada JKN
Baca juga: Pemerintah biayai JKN masyarakat miskin Rp151,24 triliun
Baca juga: Peserta JKN terpaksa rawat inap di kelas atasnya tidak perlu bayar selisih biaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Program JKN-KIS sangat bermanfaat bagi saya. Saya bisa berobat dengan baik tanpa perlu khawatir masalah biaya," kata Nurmala, peserta asal Depok, berdasarkan siaran pers dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Nurmala mengatakan sebelum menjadi peserta JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, dia sering kesulitan untuk berobat ke rumah sakit karena terkendala biaya yang mahal.
Kini, setelah menjadi peserta JKN-KIS, dia bisa berobat dengan tenang. Sudah beberapa kali dia memeriksakan penyakit paru-parunya ke Rumah Sakit Umum Daerah Depok.
"Prosesnya tidak sulit dan untuk dilayani dokter tidak perlu menunggu lama. Pelayanannya sama dengan pasien lain yang berobat dengan biaya pribadi. Tidak ada perbedaan sama sekali," tuturnya.
Nurmala mengaku nyaman berobat. Dokter dan perawat yang melayaninya selalu ramah dan tanggap bila ada pasien yang memerlukan bantuan.
Menurut Nurmala, dia sama sekali tidak pernah mengeluarkan biaya selama menjalani pengobatan karena semuanya dicakup oleh program JKN-KIS. Karena itu, dia merasa puas dengan program tersebut.
Dia berharap program tersebut terus berkembang karena sangat membantu masyarakat. Nurmala berkomitmen untuk rutin dan tepat waktu membayar iuran peserta BPJS Kesehatan sebagai bentuk dukungan agar program tersebut bisa tetap berjalan dengan baik.
Baca juga: BPJS Kesehatan bangun sistem pencegahan kecurangan pada JKN
Baca juga: Pemerintah biayai JKN masyarakat miskin Rp151,24 triliun
Baca juga: Peserta JKN terpaksa rawat inap di kelas atasnya tidak perlu bayar selisih biaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020