Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan bahwa pemusatan latihan (TC) tim nasional Indonesia di luar negeri, termasuk Korea Selatan, terlalu berisiko karena pandemi penyakit virus corona (COVID-19) masih melanda seluruh dunia.
“Berkaitan dengan TC ini, saya menyampaikan, bukannya kami tidak mau memberikan izin untuk berlatih di Korea Selatan seperti permintaan manajer pelatih timnas Shin Tae-yong. Justru kami mendukung TC di mana pun. Namun ini, kan, masih dalam situasi COVID-19,” ujar Iriawan di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat (26/6).
Menurut Iriawan, dirinya sudah menjelaskan situasi tersebut kepada Shin Tae-yong pada pertemuan empat mata mereka secara virtual pada Jumat (26/6) malam.
Andai TC di luar negeri dilakukan di tengah pandemi, Iriawan menegaskan bahwa tidak ada yang bisa menjamin keselamatan dan kesehatan para pemain timnas, yang jumlahnya bisa puluhan orang.
“Kita tidak bisa menjamin para pemain akan selamat di luar negeri. Rentan sekali untuk kesehatan mereka. Jadi lebih aman kalau Shin Tae-yong yang ke Indonesia,” tutur Iriawan.
Jika Shin yang datang ke Indonesia, dia melanjutkan, kondisi kesehatannya lebih mudah terpantau dan terawasi.
Shin dan empat koleganya di staf pelatih timnas Indonesia yaitu Kim Hae-woon, Kim Woo-jae, Lee Jae-hong serta Gong Oh-kyun yang kini masih berada di Korea Selatan hanya perlu dites usap (swab test) sebelum berangkat ke Indonesia dan saat tiba di Tanah Air.
“Kalau hasilnya tidak ada indikasi positif COVID-19, kan, kami sudah tenang,” kata Iriawan.
Shin Tae-yong sendiri disebut Iriawan sudah setuju untuk kembali ke Indonesia pada awal Juli 2020 dan menggelar TC di Tanah Air. Selain itu, juru taktik asal Korea Selatan itu juga akan memaparkan program terbarunya untuk timnas Indonesia di hadapan PSSI.
“Nanti tanggalnya akan ditetapkan oleh PSSI,” kata dia.
Baca juga: Timnas U-16 akan rutin jalani tes COVID-19 selama TC
Baca juga: TC timnas Indonesia bisa digelar di mana saja
Baca juga: PSSI rancang persiapan TC timnas U-19 pada 15 Juni 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020