Universitas Indonesia (UI) melakukan program pendampingan masyarakat bagi warga pengelola wisata kemping Gunung Luhur Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang mata pencahariannya terdampak pandemi COVID-19.

"Sebagai tempat wisata baru, tentunya dampak pandemi COVID-19 ini sangat terasa. Apalagi tempat wisata ini dibangun mandiri oleh komunitas masyarakat desa," kata Tim Pengabdi Masyarakat (Pengmas) UI yang juga Pengabdi Utama, Murni Widyastuti, dalam keterangannya, Jumat.

Tim Pengmas dari Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI menjalankan sebuah program pendampingan bagi Kelompok Tani Hutan Cikoneng untuk mengelola wisata alam Gunung Luhur Smart Camp pascapandemi COVID-19.

Ia mengatakan UI sebagai mitra berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam menghadapi dan mempersiapkan diri jelang menghadapi era normal baru pascapandemi COVID-19. Diharapkan upaya pendampingan ini turut membantu masyarakat menekan dampak COVID-19 terhadap usaha wisata rintisan mereka.

"Program dikemas berupa penyuluhan, pembekalan, dan pendampingan kepada masyarakat pengelola wisata alam. Tim Pengmas UI merekomendasikan sejumlah konsep pengelolaan agar dapat menyajikan pengalaman wisata baru dan individual-based seperti perkemahan staycation yang jauh dari keramaian," katanya.

Wisata perkemahan ini menyajikan fasilitas yang memadai, seperti tenda dengan berbagai ukuran, kantung tidur untuk menjamin kehangatan dan kenyamanan pada saat tidur, kamar mandi dan toilet yang bersih, tempat ibadah, listrik 24 jam, serta pelayanan dari tim pengelola yang profesional, ramah, dan sigap, juga standar kesehatan dan standar kebersihan.

Lahan perkemahan seluas lebih dari 4 hektare juga mampu dikelola dengan tetap menerapkan prinsip jaga jarak.

Para pengelola wisata juga telah diedukasi akan penanganan lokasi wisata dengan protokol kesehatan serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dengan demikian masyarakat pengelola wisata desa siap menerima kunjungan wisatawan ketika pemerintah telah mengizinkan dibuka di era normal baru.

“Kami akan mendorong para pelaku usaha agar dapat membuka peluang berupa penawaran paket-paket wisata yang menyediakan pengalaman berjarak," ujarnya.

Dengan keunggulan wisata yang dimiliki, Murni yakin Gunung Luhur Smart Camp mampu mempersiapkan diri memasuki bisnis wisata di era normal baru.

Masyarakat Cikoneng Desa Tugu Utara, kata dia, merespons sangat baik akan program ini. Mereka berharap pendampingan ini mampu membawa kesuksesan wisata yang baru dirintis tersebut.

Tim Pengmas UI mengusung program dengan tujuan mengubah paradigma culture of sharing menjadi culture of distancing.

Gunung Luhur Smart Camp merupakan lokasi wisata berbasis masyarakat yang menyuguhkan keindahan alam dan kesejukan udara yang terletak persis di samping perkebunan teh Gunung Kencana, Cisarua, Bogor.

Selain pemandangan yang indah, lokasi wisata ini juga menyediakan fasilitas perkemahan yang memadai sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Wisata ini dibangun sejak tahun 2018 dan mulai mendapatkan pembinaan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) pada tahun 2019.

Sebagai destinasi wisata yang tergolong sangat baru, musibah pandemi COVID-19 tentunya berimbas sangat besar pada pendapatan mereka.

Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Puncak Bogor diperketat

Baca juga: Bupati Purwakarta cek kesiapan pembukaan tempat wisata


Pewarta: Feru Lantara

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020