Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat di masa pandemi COVID-19 memberikan motivasi kepada seluruh petani di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini untuk melakukan percepatan olah tanah dan tanam demi menjaga persediaan pangan khususnya beras.

"Percepatan olah tanah dan tanam sebagai salah satu upaya kami untuk menjaga ketahanan pangan khususnya bagi warga Kabupaten Sukabumi, apalagi di masa pandemi ini perlu adanya cadangan beras demi menjaga persediaan," kata Kepala Distan Kabupaten Sukabumi Sudrajat di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, untuk menjaga ketahanan pangan ini pihaknya membentuk tujuh tim yang kemudian disebar ke sejumlah lokasi pusat pertanian di Kabupaten Sukabumi. Tugas mereka selain memberikan penyuluhan juga memotivasi para petani agar di masa pandemi ini tetap berkarya sesuai imbauan dari Kementerian Pertanian RI.

Ternyata, motivasi tersebut disambut baik oleh petani dengan melakukan percepatan olah tanah dan tanam, bahkan pada Mei awalnya ditargetkan luas tanam 13 ribu hektare, tapi pada kenyataannya mencapai 22 ribu hektare. Belum lagi ditambah pada Juni luas tanam sudah mencapa 9 ribu hektare atau melebihi dari target yang ditentukan yakni 5.600 hektare.

Selain menjaga persediaan pangan khususnya beras yang merupakan bahan pangan pokok utama masyarakat, percepatan olah tanah dan tanam ini juga karena sesuai dengan kalender pertanian Kabupaten Sukabumi pada Juni sudah mulai masuk musim kemarau.

Walaupun demikian pada bulan ini masih ada turun hujan, tetapi antisipasi harus tetap dilakukan apalagi mayoritas lahan pertanian di kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, Bogor, Kota Sukabumi dan Banten ini merupakan sawah tadah hujan.

"Kami pastikan persediaan pangan untuk warga khususnya Kabupaten Sukabumi mencukupi di masa pandemi yang belum diketahui sampai kapan berakhirnya" tambahnya.

Sudrajat mengatakan persediaan beras mencukupi hingga beberapa bulan ke depan apalagi pada Maret dan April, Kabupaten Sukabumi melakukan panen raya padi. Tingginya produksi beras ini juga mendapatkan apresiasi dari Kementan RI, karena bisa menjadi cadagangan beras nasional.

Adapun rata-rata produksi gabah kering giling (GKG) setiap hektarenya mencapai 5,8 hingga 6 ton, sementara untuk luas lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) pertanian dari hasil foto satelit Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI mencapai 56 ribu hektare lebih.

Tapi, luas lahan tersebut ada perbedaan data rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi yang mencapai 64.077 hektare. Namun demikian, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan adanya perbedaan luasan lahan pertanian ini yang terpenting produksi terus meningkat untuk menjaga ketahanan pangan.

Baca juga: Irigasi Jatigede tingkatkan tanaman padi di Cirebon barat

Baca juga: Distan Cirebon genjot percepatan tanam padi persawahan

Baca juga: Pemkab Karawang dukung ketahanan pangan melalui percepatan tanam padi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020