Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyebut kolam renang aman dari penularan COVID-19 namun jenis tempat wisata tersebut masih belum diperbolehkan untuk beroperasi.
Menurutnya, yang harus dipikirkan adalah sarana di luar kolam renang. Karena sarana tersebut perlu ditunjang dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Karena kolam renang itu aman, di kolam renangnya aman, karena ada klorin dan ada yang lainnya, ya (kandungan disinfeksi), tapi pasca-nya mungkin saja di kamar mandi, handuknya tukaran, sabunnya tukaran," kata Yana di Bandung, Rabu.
Maka dari itu, ia meminta kepada pengelola objek wisata kolam renang untuk menyiapkan sarana penunjang seperti kamar bilas dengan protokol kesehatan. Selain kamar bilas atau kamar mandi, ia menganjurkan sarana lainnya untuk sementara tidak dibuka.
"Wahana lainnya itu sementara tidak boleh dipakai, tidak boleh ada kantin, makanan, jadi mereka hanya boleh renang, ya, renang saja," kata Yana.
Kemudian di kamar bilas, ia meminta pengelola kolam renang agar menaruh petugas penjaga untuk membatasi kapasitas. Karena, kata dia, jangan sampai jumlah orang yang menggunakan kamar bilas cukup banyak.
"Misalnya kapasitas kamar mandinya 10 orang, jadi hanya diperbolehkan lima orang, dan harus ada petugas penjaga," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Dewi Kenny Kaniasari mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu pihak pengelola objek wisata untuk menyampaikan permohonan simulasi.
Karena jika ingin diizinkan kembali beroperasi, pengelola objek wisata perlu menempuh masa simulasi pembukaan dengan menerapkan syarat-syarat protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Kita tinggal tunggu mereka mengundang kita, kita akan ajak juga Dinas Kesehatan yang berwenang soal kesehatan, kalau sudah memenuhi ketentuan protokol kesehatan, nanti kita bisa rekomendasikan (untuk buka)," kata Kenny.
Baca juga: Mal Kota Bandung mulai dibuka, pengunjung tetap berdisiplin
Baca juga: Pemkot Bandung beri relaksasi bertahap cegah gelombang kedua penyebaran COVID-19
Baca juga: Empat pedagang Pasar Leuwipanjang Bandung reaktif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020