Sejak diperbolehkannya sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat untuk beroperasi, wisatawan mulai meramaikan kawasan Kecamatan Lembang, Minggu.
Hal tersebut berdampak terhadap aktivitas ekonomi pedagang kuliner khas di Lembang, salah satunya pedagang ketan bakar. Euis (58), mengatakan penjualan ketan bakarnya sejak Sabtu (13/6) mulai meningkat seiring wisatawan yang datang.
"Sekarang mulai ramai lagi, dari kemarin. Kadang-kadang jalan juga mulai padat lagi, mungkin karena sudah diperbolehkannya dibuka tempat wisata," kata Euis di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu.
Menurutnya, relaksasi sektor pariwisata tersebut cukup terasa bagi pedagang jajanan khas seperti dirinya yang berjualan di Lembang. Karena aktivitas ekonomi dirasa menurun saat adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Ya mulai terasa lagi, agak banyak yang beli, kalau waktu sepi kemarin, jarang ramai di sini. Jadi agak kurang banget lakunya," kata Euis.
Meski aktivitas ekonomi kembali meningkat, dia mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan bagi dirinya sendiri. Salah satunya dengan mengenakan masker dan sarung tangan, sambil menyediakan alat pencuci tangan.
Sementara itu, Kapolsek Lembang Kompol Sarce Christiaty Leo Dima mengatakan pihak kepolisian terus melakukan pengawasan setiap saat. Pasalnya, ia juga merasakan sudah mulai ada peningkatan arus lalu lintas.
"Jadi kita sudah menyiapkan cara bertindaknya, kalau mulai ramai banget, kita mulai batasi, baik penyekatan atau rekayasa lalu lintas lainnya," kata Sarce.
Ia juga mengatakan, pihak kepolisian juga bakal mengingatkan kepada para pengelola tempat wisata, rumah makan, dan toko oleh-oleh, agar membatasi apabila mulai ramai pengunjung.
"Kita ada personel yang setiap saat patroli, pokoknya kalau ada restoran atau tempat wisata yang mulai melebihi kapasitas, kita ingatkan pengelola nya, jadi suruh memutar aja dulu, nunggu giliran (untuk masuk)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020