Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto berpendapat penerapan tahun ajaran dan kurikulum baru sebaiknya dilakukan atau diterapkan di rumah saja hingga situasi dapat dikatakan aman dari ancaman COVID-19.
"Menurut saya tetap siap dengan kurikulum baru di rumah saja," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, langkah tersebut bisa berjalan satu bahkan dua semester mengingat pandemi COVID-19 yang belum melandai.
Baca juga: Psikolog imbau orang tua terapkan GEMBIRA hadapi COVID-19
Namun, ia memahami setiap anak tentunya ada merasakan jenuh atau bosan selama belajar dari rumah akibat pandemi global tersebut. Oleh karena itu, guru, sekolah, orang tua, serta pemangku dunia pendidikan harus berpikir cara paling efektif apabila penerapan kurikulum dan tahun ajaran baru masih dari rumah.
"Jadi kita semua harus memikirkan bagaimana cara mengakali semua itu," kata psikolog anak tersebut.
Ia mengatakan meskipun pemerintah memiliki wacana sekolah kembali dibuka pada akhir Desember 2020, namun hal itu tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek terutama keselamatan anak.
Baca juga: Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku, Kak Seto mendukung
Sembari menunggu keputusan resmi oleh pemerintah kapan sekolah kembali dibuka, ia menyarankan setiap orang tua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya.
Sebab, ujar dia, jangan sampai ada anak-anak yang sudah merasa jenuh atau bosan di rumah sehingga berpergian ke pusat perbelanjaan atau tempat keramaian lainnya yang berpotensi terjadinya penularan virus.
"Kemudian yang paling penting itu ialah tetap menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak fisik," ujar pendiri Homeschooling Kak Seto itu.
Baca juga: PGRI usulkan adanya kurikulum sekolah era pandemi yang aplikatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Menurut saya tetap siap dengan kurikulum baru di rumah saja," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, langkah tersebut bisa berjalan satu bahkan dua semester mengingat pandemi COVID-19 yang belum melandai.
Baca juga: Psikolog imbau orang tua terapkan GEMBIRA hadapi COVID-19
Namun, ia memahami setiap anak tentunya ada merasakan jenuh atau bosan selama belajar dari rumah akibat pandemi global tersebut. Oleh karena itu, guru, sekolah, orang tua, serta pemangku dunia pendidikan harus berpikir cara paling efektif apabila penerapan kurikulum dan tahun ajaran baru masih dari rumah.
"Jadi kita semua harus memikirkan bagaimana cara mengakali semua itu," kata psikolog anak tersebut.
Ia mengatakan meskipun pemerintah memiliki wacana sekolah kembali dibuka pada akhir Desember 2020, namun hal itu tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek terutama keselamatan anak.
Baca juga: Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku, Kak Seto mendukung
Sembari menunggu keputusan resmi oleh pemerintah kapan sekolah kembali dibuka, ia menyarankan setiap orang tua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya.
Sebab, ujar dia, jangan sampai ada anak-anak yang sudah merasa jenuh atau bosan di rumah sehingga berpergian ke pusat perbelanjaan atau tempat keramaian lainnya yang berpotensi terjadinya penularan virus.
"Kemudian yang paling penting itu ialah tetap menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak fisik," ujar pendiri Homeschooling Kak Seto itu.
Baca juga: PGRI usulkan adanya kurikulum sekolah era pandemi yang aplikatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020