Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) serta memaksimalkan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan).
"Subang harus memanfaatkan KUR. Angka yang ada masih bisa ditambah, ada kawan-kawan dari BRI dan BNI yang bisa membantu. Jangan takut, sebab dari 1 hektare lahan yang panen, kita bisa mendapat Rp30 juta, karena satu hektare lahan bisa hasilkan padi 8 ton," katanya saat kunjungan di Subang, Sabtu.
Hadir dalam kunjungan Mentan di antaranya Panglima Kodam III Siliwangi, Wakil Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jabar, serta Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, dan sejumlah pejabat eselon 1 Kementan, juga perwakilan BNI dan BRI.
Baca juga: Mentan beri semangat buruh pertanian tetap produktif
Menurut dia, pertanian bersifat sustainable sehingga jika padi-nya tidak ada yang membeli, bisa disimpan terlebih dahulu.
"Bisa kita jual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Yang penting simpan yang benar. Jadi tidak ada alasan tidak tanam. Kita punya alsintan, ada traktor roda 4, manfaatkan. Irigasi di Subang juga sudah bagus, tapi harus diperlebar lagi agar produktivitas meningkat," katanya.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menyampaikan, sektor pertanian harus digenjot untuk menghadapi tantangan penyebaran COVID-19, dan ancaman kekeringan yang bisa berdampak krisis pangan.
Baca juga: Mentan tegaskan ketersediaan pangan secara nasional aman
Untuk meningkatkan pertanian, katanya, dibutuhkan lahan yang bagus, bibit yang tepat, dan budidaya pelaksanaannya harus benar.
"Kita berkejaran dengan hujan. Tapi ada tantangan lain yaitu musim kekeringan sesuai prediksi FAO. Karena itu, manfaatkan hujan dan tidak boleh ada lahan yang tidak ditanami. Pertanian bukan barang baru. Jadi yang harus dijaga adalah semangat pertaniannya. Kalau pertanian tetap tumbuh, kita akan mampu bertahan," kata dia.
Dalam kunjungannya ke Subang, Mentan memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda 4 yang diterima secara simbolis oleh sejumlah kelompok tani.
Baca juga: Mentan rumuskan sistem Kontras Tani kedaulatan pangan
Penyerahan simbolis klaim AUTP periode Februari-Maret 2020 untuk Subang sebesar Rp2.198.000.000.
Dilakukan juga penyerahan KUR Pertanian Subang dari BNI dan BRI.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy yang mendampingi kunjungan Mentan di Subang, menyampaikan minat petani Subang terhadap KUR sangat tinggi. Data terbaru hingga 4 Juni, realisasi KUR Subang mencapai 100 persen.
"Realisasi penyaluran KUR Sektor Pertanian Provinsi Jabar ter tanggal 4 Juni 2020, untuk Subang mencapai lebih dari target 100 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Subang harus memanfaatkan KUR. Angka yang ada masih bisa ditambah, ada kawan-kawan dari BRI dan BNI yang bisa membantu. Jangan takut, sebab dari 1 hektare lahan yang panen, kita bisa mendapat Rp30 juta, karena satu hektare lahan bisa hasilkan padi 8 ton," katanya saat kunjungan di Subang, Sabtu.
Hadir dalam kunjungan Mentan di antaranya Panglima Kodam III Siliwangi, Wakil Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jabar, serta Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, dan sejumlah pejabat eselon 1 Kementan, juga perwakilan BNI dan BRI.
Baca juga: Mentan beri semangat buruh pertanian tetap produktif
Menurut dia, pertanian bersifat sustainable sehingga jika padi-nya tidak ada yang membeli, bisa disimpan terlebih dahulu.
"Bisa kita jual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Yang penting simpan yang benar. Jadi tidak ada alasan tidak tanam. Kita punya alsintan, ada traktor roda 4, manfaatkan. Irigasi di Subang juga sudah bagus, tapi harus diperlebar lagi agar produktivitas meningkat," katanya.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menyampaikan, sektor pertanian harus digenjot untuk menghadapi tantangan penyebaran COVID-19, dan ancaman kekeringan yang bisa berdampak krisis pangan.
Baca juga: Mentan tegaskan ketersediaan pangan secara nasional aman
Untuk meningkatkan pertanian, katanya, dibutuhkan lahan yang bagus, bibit yang tepat, dan budidaya pelaksanaannya harus benar.
"Kita berkejaran dengan hujan. Tapi ada tantangan lain yaitu musim kekeringan sesuai prediksi FAO. Karena itu, manfaatkan hujan dan tidak boleh ada lahan yang tidak ditanami. Pertanian bukan barang baru. Jadi yang harus dijaga adalah semangat pertaniannya. Kalau pertanian tetap tumbuh, kita akan mampu bertahan," kata dia.
Dalam kunjungannya ke Subang, Mentan memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda 4 yang diterima secara simbolis oleh sejumlah kelompok tani.
Baca juga: Mentan rumuskan sistem Kontras Tani kedaulatan pangan
Penyerahan simbolis klaim AUTP periode Februari-Maret 2020 untuk Subang sebesar Rp2.198.000.000.
Dilakukan juga penyerahan KUR Pertanian Subang dari BNI dan BRI.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy yang mendampingi kunjungan Mentan di Subang, menyampaikan minat petani Subang terhadap KUR sangat tinggi. Data terbaru hingga 4 Juni, realisasi KUR Subang mencapai 100 persen.
"Realisasi penyaluran KUR Sektor Pertanian Provinsi Jabar ter tanggal 4 Juni 2020, untuk Subang mencapai lebih dari target 100 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020