Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat,  melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengecek kesiapan sejumlah pusat perbelanjaan atau mal untuk menghadapi fase adaptasi normal baru.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung  Ema Sumarna, Selasa,  mengatakan pihaknya telah mengecek simulasi kesiapan adaptasi normal baru di tiga mal, yakni mal Bandung Electronic Center (BEC), Paris Van Java (PVJ), dan Bandung Indah Plaza (BIP).

Secara umum, ia menilai tiga mal tersebut sudah memperlihatkan kesiapan menghadapi fase normal baru.

"Dari apa yang saya lihat hari ini baik di BEC, PVJ dan BIP secara umum kami cukup puas dengan kesiapan dari masing-masing pengelola mal, dari berbagai variasi inovasi dan kreatifitas setiap mal," kata Ema di Mal BIP, Jalan Merdeka, Kota Bandung.

Menurutnya saat ini hingga Jumat (5/6), ada sebanyak 23 mal di Kota Bandung yang akan melakukan simulasi. Meski begitu, Ema belum memastikan kapan Pemkot Bandung bakal mengizinkan mal sebagai salah satu sektor yang dilonggarkan.

Hasil dari simulasi tersebut akan dilaporkan  ke Wali Kota Bandung. Lalu keputusannya, kata dia, bakal disampaikan oleh Wali Kota Bandung setelah melakukan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

"Nanti pembukaannya menunggu setelah simulasi yang 23 mal ini selesai, nanti kami lapor dulu karena yang mengambil kebijakan bukan kami, tapi Wali Kota, hasil pertimbangan unsur pimpinan," kata Ema.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa setiap mal memiliki penyesuaian yang berbeda-beda saat menerapkan sistematis alur pergerakan pengunjung. Namun, kata dia, penyesuaian tersebut tetap mengacu kepada protokol kesehatan.

"Memang dari objek dan kondisinya berbeda, contoh BIP, tidak seperti PVJ yang bisa memblokir semua jalan depan ditutup, tapi dia masuk di jalan samping," kata dia.

"Di BIP, semua masuk dari depan tapi di setiap pintu gerbang ini diwajibkan pengecekan suhu tubuh, alasan apapun dan siapapun tidak diperbolehkan masuk jika tidak menggunakan masker," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menyatakan jika mal diperbolehkan beroperasi berdasarkan evaluasi simulasi new normal di 23 mal, ada gerai atau tempat yang tetap tidak boleh dibuka yaitu bioskop, tempat mainan anak, dan spa.

"Semua gerai boleh dibuka, hanya tadi yang tidak boleh dibuka itu bioskop, kemudian area bermain anak-anak, ada spa, salon, itu nggak boleh. Selain itu, gerai di sini boleh buka, tetapi dengan kapasitas hanya 30 persen sampai 50 persen pengunjung," kata Elly.

Dengan baiknya simulasi yang telah diterapkan oleh tiga mal tersebut, Elly berharap mal lainnya yang juga akan melakukan simulasi dapat menerapkan standar yang sama dalam protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Karena hari ini kan baru tiga, BEC kan bagus, PVJ bagus, BIP juga bagus. Besok ada lagi yang melayangkan, ada paskal 23, ada TSM, itu semuanya. Harapannya standar yang dilihat hari ini itu sama bagi semuanya," kata dia.

Pengelola Mal BIP, Didi Markibah berharap masyarakat yang bakal berkunjung ke mal tersebut juga membawa alat pencuci tangan sendiri meski pihaknya telah menyediakan barang tersebut di sejumlah titik.

Dia mencatat, mal BIP dapat menampung sebanyak 5.000 pengunjung sehingga apabila dibatasi, hanya sekitar 1.500 pengunjung yang boleh masuk.

"Harapan saya segera normal, ekonomi tumbuh kembali, karena selama jalan tiga bulan ini kami tidak ada income, ekonomi  macet,  kasihann orang-orang yang karena keadaan tidak bisa bekerja," kata Didi.

Baca juga: Epidemiolog nilai Kota Bandung belum layak terapkan normal baru

Baca juga: PSBB maksimal bisa diterapkan lagi di Bandung jika kasus COVID-19 meningkat



 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020