Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Jabar, melakukan penyisiran ke sejumlah pasar tradisional dan pasar modern untuk memastikan tidak ada peredaran daging celeng menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Sesuai dengan pemantauan, stok daging di wilayah Purwakarta layak konsumsi. Tidak ada peredaran daging celeng," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan setempat Wini Karmila, di Purwakarta, Senin.

Ia mengatakan, sebenarnya pengecekan komoditas daging di pasar tradisional dan pasar modern di Purwakarta tidak hanya dilakukan menjelang Lebaran.

Baca juga: Dinas Pangan Karawang: Tidak ada penjualan daging celeng mirip sapi

Di waktu-waktu normal, pihaknya melakukan pengecekan komoditas daging secara berkala, setiap tiga bulan sekali. Itu dilakukan untuk memastikan kalau daging yang beredar di pasaran benar-benar layak konsumsi.

Saat pengecekan di pasar modern atau toko swalayan, petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta mengecek suhu penyimpanan daging

"Kami juga mengecek masalah higienitas peralatannya, baik alat potong atau meja potong, dan sanitasi pegawai," katanya.

Baca juga: MUI desak tindak tegas praktik penjualan daging celeng oplosan di Bandung

Menurut dia, produk daging yang dijual di pasar modern harus dibungkus untuk meminimalisasi adanya kontaminasi dari pembeli atau pengelola.

"Kalau daging itu terbuka justru akan memberi kesempatan orang memegang produk. Tapi kalau dibungkus itu bakal minimalisasi terjadinya kontaminasi," katanya. 

Baca juga: Tim Satgas Pangan pastikan tidak ada daging sapi oplosan di Kota Bogor

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020