Arab Saudi akan memberlakukan jam malam selama 24 jam secara nasional selama liburan Idul Fitri akhir bulan ini guna membantu menekan penyebaran virus corona, kata Kementerian Dalam Negeri, Selasa.
Jam malam akan berlaku pada 23-27 Mei seusai bulan puasa Ramadan berakhir.
Sampai saat itu, perusahaan komersial dan bisnis akan tetap beroperasi seperti sekarang dan warga bebas pergi ke mana saja antara jam 09.00 sampai 17.00 waktu setempat, kecuali di Mekkah, yang masih berada di bawah jam malam penuh, menurut pernyataan yang dirilis kantor berita pemerintah SPA.
Arab Saudi sebelumnya memberlakukan pembatasan pergerakan selama 24 jam di sebagian besar kota tetapi melonggarkannya untuk memulai Ramadan. Kerajaan itu tidak melonggarkan penguncian secara penuh, yang diberlakukan di beberapa daerah dengan jumlah infeksi COVID-19 tinggi.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Arab Saudi bertambah 1.912 kasus
Kerajaan sejauh ini mencatat 42.925 kasus COVID-19 dengan 264 kematian.
Jumlah itu adalah angka tertinggi di keenam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang secara keseluruhan jumlahnya tercatat sebanyak lebih dari 107.000 kasus dan 582 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gerbang sterilisasi di pintu Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah
Baca juga: Pusat perbelanjaan dan pasar mulai dipenuhi warga Arab Saudi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Jam malam akan berlaku pada 23-27 Mei seusai bulan puasa Ramadan berakhir.
Sampai saat itu, perusahaan komersial dan bisnis akan tetap beroperasi seperti sekarang dan warga bebas pergi ke mana saja antara jam 09.00 sampai 17.00 waktu setempat, kecuali di Mekkah, yang masih berada di bawah jam malam penuh, menurut pernyataan yang dirilis kantor berita pemerintah SPA.
Arab Saudi sebelumnya memberlakukan pembatasan pergerakan selama 24 jam di sebagian besar kota tetapi melonggarkannya untuk memulai Ramadan. Kerajaan itu tidak melonggarkan penguncian secara penuh, yang diberlakukan di beberapa daerah dengan jumlah infeksi COVID-19 tinggi.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Arab Saudi bertambah 1.912 kasus
Kerajaan sejauh ini mencatat 42.925 kasus COVID-19 dengan 264 kematian.
Jumlah itu adalah angka tertinggi di keenam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang secara keseluruhan jumlahnya tercatat sebanyak lebih dari 107.000 kasus dan 582 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gerbang sterilisasi di pintu Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah
Baca juga: Pusat perbelanjaan dan pasar mulai dipenuhi warga Arab Saudi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020