Pemerintah meyakini stok bawang merah nasional masih mencukupi, sehingga tidak memiliki rencana untuk mengimpor komoditas tersebut.

"Bawang merah, tidak ada rencana impor, karena sebetulnya ada daerah yang akan berproduksi besar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers melalui video seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu.

Airlangga mengatakan bawang merah di Pulau Jawa rata-rata seharga Rp45.000 hingga Rp49.000 per kg. Sementara di Jayapura, masih ada yang seharga Rp64.000, Banda Aceh Rp65.000, dan Sulawesi Tenggara Rp53.750 per kg.

Persoalan yang terjadi, kata Airlangga, ada pada masalah distribusi bawang merah yang kurang merata.

"Jadi, seperti yang disampaikan Mentan, ini masalah distribusi yang perlu didorong," kata Airlangga.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan puncak panen bawang merah terjadi pada Juni 2020. Meskipun demikian, Mentan mengatakan stok bawang merah pada Mei cukup besar yakni 78.700 ton.

Baca juga: Menko Airlangga tugaskan satgas tindak tegas oknum lambungkan harga gula dan bawang

Mentan mengatakan pemerataan distribusi bawang merah akan segera dilakukan secara tepat.

"Hari ini juga kita akan kerja untuk mempersiapkan di mana titik-titik yang harus didistribusi. Tadi, ada penegasan dari Presiden untuk menggunakan fasilitas TNI guna menerobos ini," jelasnya.

Mentan juga mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah lebih banyak disebabkan distribusi yang tidak normal.

Dia meyakini apabila distribusi sudah dilakukan maka stabilitas harga bisa langsung terjaga.

Baca juga: Presiden Jokowi curigai ada permainan picu tingginya harga gula-bawang merah

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020