Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor Jawa Barat mencatat ada peningkatan produksi sampah di wilayahnya selama pandemi virus corona COVID-19.
Sekretaris DLH Kabupaten Bogor Anwar Anggana, Rabu, menyebutkan bahwa peningkatan produksi sampah itu terjadi sejak Februari 2020 yakni 14.519 ton menjadi 15.231 ton pada Maret 2020 atau mengalami peningkatan 712,57 ton.
Kemudian pada April 2020 produksi sampah di Bumi Tegar Beriman kembali mengalami peningkatan seberat 152,3 ton menjadi 15.383 ton.
Baca juga: Polisi kejar Ferdian "prank" bantuan sampah ke Bogor
"Adanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar), pelayanan kebersihan tetap dilaksanakan dengan tidak mengurangi jam kerja. Kita lihat tonase sampah malah bertambah ya," kata Anwar.
Namun, menurutnya selama tahun ini, produksi sampah paling banyak terjadi pada Januari 2020, yakni seberat 16.666 ton. Kondisi itu disebabkan banyaknya sampah puing akibat bencana alam pada awal Januari 2020.
Baca juga: RSUD Kota Bogor buka kembali layanan untuk pasien non-COVID-19
Ia menyebutkan, tumpukan sampah yang kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga itu dikumpulkan dari tujuh Unit Pelayanan Terpadu (UPT) DLH dan pasar-pasar di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga.
Menurutnya, meski dalam kondisi pandemi COVID-19 dan PSBB, tak kurang dari 230 truk pengangkut sampah tetap mengaspal dengan jumlah pegawai 1.500 personel yang bertugas secara sif.
"Kalau armada dan petugas selama PSBB dan kerja dari rumah (WFH), kira-kira 230 kendaraan. Dengan jumlah tukang sapu, sopir, kernet, mekanik kurang lebih 1.500 pegawai. Dengan sistem sif juga," paparnya.
Baca juga: Kota Bogor tingkatkan penjagaan di perbatasan saat PSBB Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sekretaris DLH Kabupaten Bogor Anwar Anggana, Rabu, menyebutkan bahwa peningkatan produksi sampah itu terjadi sejak Februari 2020 yakni 14.519 ton menjadi 15.231 ton pada Maret 2020 atau mengalami peningkatan 712,57 ton.
Kemudian pada April 2020 produksi sampah di Bumi Tegar Beriman kembali mengalami peningkatan seberat 152,3 ton menjadi 15.383 ton.
Baca juga: Polisi kejar Ferdian "prank" bantuan sampah ke Bogor
"Adanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar), pelayanan kebersihan tetap dilaksanakan dengan tidak mengurangi jam kerja. Kita lihat tonase sampah malah bertambah ya," kata Anwar.
Namun, menurutnya selama tahun ini, produksi sampah paling banyak terjadi pada Januari 2020, yakni seberat 16.666 ton. Kondisi itu disebabkan banyaknya sampah puing akibat bencana alam pada awal Januari 2020.
Baca juga: RSUD Kota Bogor buka kembali layanan untuk pasien non-COVID-19
Ia menyebutkan, tumpukan sampah yang kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga itu dikumpulkan dari tujuh Unit Pelayanan Terpadu (UPT) DLH dan pasar-pasar di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga.
Menurutnya, meski dalam kondisi pandemi COVID-19 dan PSBB, tak kurang dari 230 truk pengangkut sampah tetap mengaspal dengan jumlah pegawai 1.500 personel yang bertugas secara sif.
"Kalau armada dan petugas selama PSBB dan kerja dari rumah (WFH), kira-kira 230 kendaraan. Dengan jumlah tukang sapu, sopir, kernet, mekanik kurang lebih 1.500 pegawai. Dengan sistem sif juga," paparnya.
Baca juga: Kota Bogor tingkatkan penjagaan di perbatasan saat PSBB Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020