Sebanyak 86 warga Jawa Barat (Jabar) dari Arab Saudi yang dijemput Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dari Bandara Soekarno-Hatta akan menjalani isolasi di Pusat Isolasi Mandiri COVID-19 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, Kota Cimahi.
Direktur Rumah Sakit Kesehatan Kerja (RSKK) dr Rd Vini Adiani Dewi dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Minggu, mengatakan seluruh peserta isolasi akan menjalani tes swab (usap) atau uji metode Polimerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan ada tidaknya virus SARS-CoV-2 itu pada hari ini.
Baca juga: TKW asal Cianjur meninggal di Arab Saudi, ini penyebabnya
"Hari ini kami akan lakukan pemeriksaan swab kepada seluruh tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri tersebut. Semua kami lakukan swab, di tempat yang sama di sini (BPSDM)," kata dr Vini.
Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan fasilitas kamar yang dilengkapi kebutuhan pribadi untuk semua peserta isolasi, termasuk kebutuhan pangan.
"Kami sudah menyiapkan kamar yang di dalamnya sudah berisi segala macam kepentingan pribadi, termasuk alat kebersihan pribadi, dan setiap hari kami berikan makanan untuk buka (puasa), sahur, makan pagi dan makan siang (bagi yang tidak berpuasa), kami sudah sediakan semuanya," kata Vini.
Terkait penanganan lebih lanjut, Vini mengatakan bahwa hasil tes swab akan menentukan langkah perawatan yang akan diberikan kepada masing-masing peserta isolasi.
Baca juga: Kepulangan buruh migran dan ABK diantisipasi ketat, kata Presiden
Jika hasilnya positif, peserta isolasi akan ditempatkan sesuai dengan protokol yang berlaku, jika hasilnya negatif, peserta isolasi diperbolehkan pulang setelah menjalani karantina selama 14 hari.
"Ketika swab-nya nanti negatif, maka selama dua minggu akan kami isolasi di sini, dikarantina di sini," ujar Vini.
"Tetapi kalau misalnya nanti swab-nya positif, protokol terapinya akan berbeda. Jadi tergantung kondisi peserta karantina," katanya.
Baca juga: Bila tidak perlu, pekerja migran jangan pulang, pesan Menko PMK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Direktur Rumah Sakit Kesehatan Kerja (RSKK) dr Rd Vini Adiani Dewi dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Minggu, mengatakan seluruh peserta isolasi akan menjalani tes swab (usap) atau uji metode Polimerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan ada tidaknya virus SARS-CoV-2 itu pada hari ini.
Baca juga: TKW asal Cianjur meninggal di Arab Saudi, ini penyebabnya
"Hari ini kami akan lakukan pemeriksaan swab kepada seluruh tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri tersebut. Semua kami lakukan swab, di tempat yang sama di sini (BPSDM)," kata dr Vini.
Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan fasilitas kamar yang dilengkapi kebutuhan pribadi untuk semua peserta isolasi, termasuk kebutuhan pangan.
"Kami sudah menyiapkan kamar yang di dalamnya sudah berisi segala macam kepentingan pribadi, termasuk alat kebersihan pribadi, dan setiap hari kami berikan makanan untuk buka (puasa), sahur, makan pagi dan makan siang (bagi yang tidak berpuasa), kami sudah sediakan semuanya," kata Vini.
Terkait penanganan lebih lanjut, Vini mengatakan bahwa hasil tes swab akan menentukan langkah perawatan yang akan diberikan kepada masing-masing peserta isolasi.
Baca juga: Kepulangan buruh migran dan ABK diantisipasi ketat, kata Presiden
Jika hasilnya positif, peserta isolasi akan ditempatkan sesuai dengan protokol yang berlaku, jika hasilnya negatif, peserta isolasi diperbolehkan pulang setelah menjalani karantina selama 14 hari.
"Ketika swab-nya nanti negatif, maka selama dua minggu akan kami isolasi di sini, dikarantina di sini," ujar Vini.
"Tetapi kalau misalnya nanti swab-nya positif, protokol terapinya akan berbeda. Jadi tergantung kondisi peserta karantina," katanya.
Baca juga: Bila tidak perlu, pekerja migran jangan pulang, pesan Menko PMK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020