Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin mendorong ilmuwan Muslim untuk menciptakan lompatan pemikiran sehingga umat Islam tidak hanya berhenti pada kajian-kajian teologis dan berkutat di ranah itu.

"Ini tantangan Islam, ilmuwan Muslim untuk membuat peradaban. Saat ini harus mampu mendobrak lingkaran setan peradaban untuk kita ubah menjadi lingkaran keutamaan peradaban," kata Din, yang kini Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu itu, dalam pengajian daring yang dipantau dari Jakarta, Selasa.

Din yang juga ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan peradaban saat ini lebih banyak terjebak dalam lingkaran setan yang terpusat pada kapitalisme dan materialisme sehingga kerap memicu kesenjangan sosial, kerusakan alam dan lain-lain.

Baca juga: Muhammadiyah ajak masyarakat jangan larut teori konspirasi COVID-19

Untuk itu, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu berharap banyak pada ilmuwan Muslim tetap pada kajian teologis, tetapi diperkaya dengan tindakan nyata dengan aksi-aksi nyata sehingga bisa memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

"Pada deduksi teologis, ada musibah kita kembali ke Allah. Dari musibah itu harus menuju ada ujian cobaan maka perlu introspeksi mawas diri dan berlanjut pada aksi nyata," kata dia, seraya mengimbau gerakan riil di tengah wabah COVID-19 saat ini.

Dia juga mengimbau kepada umat agar lebih produktif, tidak terjebak pada perdebatan silang pendapat yang melelahkan.

"Jangan terus berdebat fatwa, kita harus ada lompatan pemikiran," kata dia.

Baca juga: Ketum Muhammadiyah ingatkan situasi darurat jangan beragama semaunya sendiri

Baca juga: Muhammadiyah nyatakan puasa saat pandemi COVID-19 ujian keimanan

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020