Pemerintah Uni Emirat Arab mengirimkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) sebanyak 20 ton kepada Indonesia dalam penanganan COVID-19 yang dibalas langsung dengan pengiriman buah-buahan dan sayur-sayuran segar dari Tanah Air.
"Ada dua hal kolaborasi ini, kita mendapatkan bantuan atau dukungan dari Uni Emirat Arab berupa alat-alat medis, pada saat yang sama pesawat yang kembali ke Uni Emirat Arab akan membawa buah-buahan segar sayur-sayuran dari petani-petani kita dari UMKM kita, sehingga kita bisa memitigasi dampak sosial ekonomi akibat COVID-19," kata Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Rizal Purnama dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa.
Rizal menjelaskan bahwa pengiriman bantuan dari UEA kepada Indonesia merupakan bukti hubungan luar negeri yang terjalin baik antara kedua negara.
Menurut dia, kerja sama dan kolaborasi internasional tetap harus dilakukan di masa pandemi ini karena tidak ada negara yang mampu menghadapi COVID-19 sendirian.
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia Abdulla Salem Al-Dhaher mengatakan total bantuan medis yang diberikan dari UEA kepada Indonesia sebanyak 20 ton.
"Hari ini pesawat Uni Emirat Arab membawa 20 ton bantuan alat medis yang mendarat pada dini hari ini. Peralatan medis ini bisa digunakan oleh sekitar 20 ribu orang tenaga kesehatan dalam upaya penanganan virus," kata Abdulla. Dubes UEA mengatakan bahwa bantuan alat medis tersebut merupakan bantuan terbesar yang pernah diberikan negaranya kepada negara lain dalam upaya penanganan COVID-19.
Sekretaris Utama BNPB Harmensyah menjelaskan bahwa bantuan alat medis yang diberikan oleh Uni Emirat Arab antara lain 100 ribu alat pelindung diri (APD), 500 ribu sarung tangan, 50 ribu masker, 30 ribu sepatu, dan 20 ribu hand sanitizer.
Baca juga: Sebanyak 1.500 tenaga kerja Jabar akan bekerja di jaringan Lulu Group UEA
"Ini sangat berguna, atas nama pemerintah Indonesia dan Gugus Tugas kami mengucapkan ribuan terima kasih atas kerja sama yang baik ini, semoga ke depan kerja sama yang baik antar pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab dapat berjalan dengan baik," kata dia.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah UEA ini merupakan kepedulian terhadap kerja keras para tenaga medis yang berjuang melawan COVID-19 di Indonesia yang diperhatikan oleh semua pihak, termasuk dari negara internasional.
"Ini akan menjadi semangat kami untuk tetap bersama-sama dan untuk tetap bersatu menghadapi COVID-19. Kita berperang, kita bersatu melawan COVID-19. Insyaallah perbaikan-perbaikan angka-angka optimis sudah kita lihat dari sisi kasus, mudah-mudahan kita bersama-sama dapat mengatasi ini sesegera mungkin. Sesekali terima kasih pada pemerintah Uni Emirat Arab," kata Oscar.
Baca juga: Sebanyak 1.500 tenaga kerja Jabar akan bekerja di jaringan Lulu Group UEA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Ada dua hal kolaborasi ini, kita mendapatkan bantuan atau dukungan dari Uni Emirat Arab berupa alat-alat medis, pada saat yang sama pesawat yang kembali ke Uni Emirat Arab akan membawa buah-buahan segar sayur-sayuran dari petani-petani kita dari UMKM kita, sehingga kita bisa memitigasi dampak sosial ekonomi akibat COVID-19," kata Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Rizal Purnama dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa.
Rizal menjelaskan bahwa pengiriman bantuan dari UEA kepada Indonesia merupakan bukti hubungan luar negeri yang terjalin baik antara kedua negara.
Menurut dia, kerja sama dan kolaborasi internasional tetap harus dilakukan di masa pandemi ini karena tidak ada negara yang mampu menghadapi COVID-19 sendirian.
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia Abdulla Salem Al-Dhaher mengatakan total bantuan medis yang diberikan dari UEA kepada Indonesia sebanyak 20 ton.
"Hari ini pesawat Uni Emirat Arab membawa 20 ton bantuan alat medis yang mendarat pada dini hari ini. Peralatan medis ini bisa digunakan oleh sekitar 20 ribu orang tenaga kesehatan dalam upaya penanganan virus," kata Abdulla. Dubes UEA mengatakan bahwa bantuan alat medis tersebut merupakan bantuan terbesar yang pernah diberikan negaranya kepada negara lain dalam upaya penanganan COVID-19.
Sekretaris Utama BNPB Harmensyah menjelaskan bahwa bantuan alat medis yang diberikan oleh Uni Emirat Arab antara lain 100 ribu alat pelindung diri (APD), 500 ribu sarung tangan, 50 ribu masker, 30 ribu sepatu, dan 20 ribu hand sanitizer.
Baca juga: Sebanyak 1.500 tenaga kerja Jabar akan bekerja di jaringan Lulu Group UEA
"Ini sangat berguna, atas nama pemerintah Indonesia dan Gugus Tugas kami mengucapkan ribuan terima kasih atas kerja sama yang baik ini, semoga ke depan kerja sama yang baik antar pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab dapat berjalan dengan baik," kata dia.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah UEA ini merupakan kepedulian terhadap kerja keras para tenaga medis yang berjuang melawan COVID-19 di Indonesia yang diperhatikan oleh semua pihak, termasuk dari negara internasional.
"Ini akan menjadi semangat kami untuk tetap bersama-sama dan untuk tetap bersatu menghadapi COVID-19. Kita berperang, kita bersatu melawan COVID-19. Insyaallah perbaikan-perbaikan angka-angka optimis sudah kita lihat dari sisi kasus, mudah-mudahan kita bersama-sama dapat mengatasi ini sesegera mungkin. Sesekali terima kasih pada pemerintah Uni Emirat Arab," kata Oscar.
Baca juga: Sebanyak 1.500 tenaga kerja Jabar akan bekerja di jaringan Lulu Group UEA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020