Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak negara-negara anggotanya untuk membantu negara-negara Muslim yang berjuang memerangi pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19, khususnya di Afrika.
Komite eksekutif dari kelompok beranggotakan 57 negara itu, setelah pertemuan virtual, juga meminta negara-negara anggota untuk membantu menjembatani kekurangan pasokan medis penting, terutama alat uji dan peralatan pelindung.
"Tidak ada negara yang dapat menangani kerusakan dan berbagai tantangan yang dihadirkan oleh virus corona jenis baru," menurut pernyataan OKI.
Baca juga: Perwakilan negara OKI kunjungi tempat produksi vaksin Bio Farma di Bandung
"Kami meminta semua negara anggota dan organisasi untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan negara-negara anggota di Afrika."
OKI yang berbasis di Jeddah juga menggemakan seruan PBB untuk gencatan senjata di daerah konflik untuk memungkinkan pengiriman bantuan, khususnya Yaman, yang sejauh ini hanya melaporkan satu kasus positif COVID-19.
Perang selama lima tahun yang berlangsung di Yaman telah menghancurkan sistem kesehatan dan meninggalkan jutaan orang rentan terhadap penyakit.
Reuters
Baca juga: Bio Farma jadi tuan rumah sosialisasi sistem rantai dingin vaksin untuk OKI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Komite eksekutif dari kelompok beranggotakan 57 negara itu, setelah pertemuan virtual, juga meminta negara-negara anggota untuk membantu menjembatani kekurangan pasokan medis penting, terutama alat uji dan peralatan pelindung.
"Tidak ada negara yang dapat menangani kerusakan dan berbagai tantangan yang dihadirkan oleh virus corona jenis baru," menurut pernyataan OKI.
Baca juga: Perwakilan negara OKI kunjungi tempat produksi vaksin Bio Farma di Bandung
"Kami meminta semua negara anggota dan organisasi untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan negara-negara anggota di Afrika."
OKI yang berbasis di Jeddah juga menggemakan seruan PBB untuk gencatan senjata di daerah konflik untuk memungkinkan pengiriman bantuan, khususnya Yaman, yang sejauh ini hanya melaporkan satu kasus positif COVID-19.
Perang selama lima tahun yang berlangsung di Yaman telah menghancurkan sistem kesehatan dan meninggalkan jutaan orang rentan terhadap penyakit.
Reuters
Baca juga: Bio Farma jadi tuan rumah sosialisasi sistem rantai dingin vaksin untuk OKI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020