Pengamat kebijakan dan komunikasi strategis dari Universitas Daegu, Korea Selatan, Prof. Gil H. Park menilai aktivitas perekonomian berbasis teknologi informasi atau daring (online) akan memainkan peranan lebih penting dalam kondisi pascapandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 ini bukan hanya sekedar ancaman namun peluang bagi sektor jasa agar lebih beradaptasi dan bertransformasi di sektor perekonomian, dan pemerintah perlu lebih banyak membantu aktivitas bisnis serta perekonomian berbasis teknologi informasi," kata Gil H. Park dalam seminar daring yang diselenggarakan CSIS Indonesia di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan mengingat aktivitas perekonomian berbasis teknologi informasi atau daring (online) akan memainkan peran lebih penting pada waktu mendatang.

Baca juga: UMKM di Bandung andalkan penjualan daring terkait wabah COVID-19

Dalam kesempatan sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan bahwa bisnis online di Korea Selatan akan mengalami booming atau melesat di Korea Selatan.

"Setelah krisis Covid-19, bisnis-bisnis online akan mengalami momen-momen sangat menguntungkan," kata Umar Hadi dalam seminar daring.

Sebelumnya Senior Director Office Services Colliers International Indonesia (konsultan properti), Bagus Adikusumo mengatakan bahwa pola kerja dari rumah (Work From Home/WFH) diperkirakan bakal menjadi lebih lumrah dalam penerapannya oleh sejumlah kantor perusahaan akibat dampak dari COVID-19, dan diperkirakan akan berlanjut bakal setelah pandemi dapat tertangani.

Baca juga: 11 pasar tradisional di Bekasi terapkan transaksi daring

Menurut dia, kemungkinan ke depannya WFH akan menjadi model bisnis yang menarik untuk diteruskan sehingga bakal ada berbagai penyesuaian dari pola kerja perusahaan.

Namun, lanjutnya, bila memang pola kerja akan semakin lebih banyak yang melakukan WFH maka diperkirakan juga akan mengurangi permintaan terhadap ruang perkantoran.

Hal senada juga disampaikan oleh Pengamat ekonomi Andry Satrio dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) yang menilai pandemi COVID-19 berhasil mempercepat bahkan memaksa terjadinya transformasi bisnis makanan dan minuman serta aktivitas jual belinya dari tradisional menjadi daring atau online lewat prinsip digitalisasi.

Saat ini semua aktivitas jual beli dilakukan secara daring dan menjalankan prinsip pengantaran, terutama untuk sektor restoran dan bisnis makanan-minuman dipaksa menjalankan bisnis di mana pesanan dapat dilakukan secara daring.

Baca juga: Indef sebut COVID-19 percepat transformasi bisnis online makanan-minuman

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020