Mantan juara dunia Carl Frampton khawatir tinju membutuhkan waktu "berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun" untuk memulihkan diri dari dampak buruk pandemi virus corona.
"Akan butuh waktu lama untuk pulih. Saya bicara bulanan dan mungkin tahunan untuk kembali ke keadaan sebelum ini." kata Frampton kepada BBC Radio Five Live, Minggu.
Frampton meyakini begitu tinju dimainkan kembali maka penggemar akan lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya akibat dampak finansial dari pandemi tersebut.
Petinju Irlandia Utara itu memperkirakan orang akan kurang bergairah pergi ke stadion karena masih ada risiko terpapar virus corona.
Baca juga: Breazeale siap beri KO pertama kepada Andy Ruiz
Frampton, mantan juara dunia kelas super bantam dan kelas bulu, juga memprihatinkan para petinju di kelas bawah terpaksa berhenti jika bayarannya turun.
"Menurut saya kebanyakan uang dan hadiah yang saya terima berasal dari televisi, tapi ada petinju yang bertarung tak ditayangkan televisi sehingga tergantung kepada tempat duduk penonton dan menggantungkan pada penjualan tiket agar bertahan hidup," papar dia.
"Jika orang khawatir terhadap kerumunan besar dan petinju-petinju ini tidak akan bisa menjual tiket mereka atau jika orang tak bisa beli tiket maka mereka kehilangan pekerjaannya atau untuk alasan lain."
Oleh karena itu, Frampton menyatakan bahwa begitu pertandingan dimainkan lagi maka keadaannya akan sangat berubah dari biasanya.
Baca juga: Tiga juara dunia tinju asal Indonesia bertemu khusus dengan Ketum KONI Pusat
Frampton (33) mengamini saran promotor Tyson Fury, Bob Arum, agar harga tiket pertandingan tinju diturunkan demi menarik penonton tetapi menyaksikan langsung cabang olah raga ini di ring-ring tinju.
"Saya senang ada promotor yang bilang begitu. Harga tiket di Inggris sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika. Itu hal yang sudah pasti perlu dipikirkan kembali," kata Frampton lagi.
Frampton tengah mempersiapkan pertarungan memperebutkan gelar juara dunia melawan juara dunia kelas super bulu WBO Jamel Herring yang tadinya diadakan pertengahan Juni tahun ini. Tapi sampai kini belum tahu kapan pertarungan ini akan digelar setelah pandemi memaksa jadwal itu tak bisa dipenuhi.
Baca juga: Film "The Exocat" kisahkan mantan juara tinju dunia Ellyas Pical
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Akan butuh waktu lama untuk pulih. Saya bicara bulanan dan mungkin tahunan untuk kembali ke keadaan sebelum ini." kata Frampton kepada BBC Radio Five Live, Minggu.
Frampton meyakini begitu tinju dimainkan kembali maka penggemar akan lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya akibat dampak finansial dari pandemi tersebut.
Petinju Irlandia Utara itu memperkirakan orang akan kurang bergairah pergi ke stadion karena masih ada risiko terpapar virus corona.
Baca juga: Breazeale siap beri KO pertama kepada Andy Ruiz
Frampton, mantan juara dunia kelas super bantam dan kelas bulu, juga memprihatinkan para petinju di kelas bawah terpaksa berhenti jika bayarannya turun.
"Menurut saya kebanyakan uang dan hadiah yang saya terima berasal dari televisi, tapi ada petinju yang bertarung tak ditayangkan televisi sehingga tergantung kepada tempat duduk penonton dan menggantungkan pada penjualan tiket agar bertahan hidup," papar dia.
"Jika orang khawatir terhadap kerumunan besar dan petinju-petinju ini tidak akan bisa menjual tiket mereka atau jika orang tak bisa beli tiket maka mereka kehilangan pekerjaannya atau untuk alasan lain."
Oleh karena itu, Frampton menyatakan bahwa begitu pertandingan dimainkan lagi maka keadaannya akan sangat berubah dari biasanya.
Baca juga: Tiga juara dunia tinju asal Indonesia bertemu khusus dengan Ketum KONI Pusat
Frampton (33) mengamini saran promotor Tyson Fury, Bob Arum, agar harga tiket pertandingan tinju diturunkan demi menarik penonton tetapi menyaksikan langsung cabang olah raga ini di ring-ring tinju.
"Saya senang ada promotor yang bilang begitu. Harga tiket di Inggris sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika. Itu hal yang sudah pasti perlu dipikirkan kembali," kata Frampton lagi.
Frampton tengah mempersiapkan pertarungan memperebutkan gelar juara dunia melawan juara dunia kelas super bulu WBO Jamel Herring yang tadinya diadakan pertengahan Juni tahun ini. Tapi sampai kini belum tahu kapan pertarungan ini akan digelar setelah pandemi memaksa jadwal itu tak bisa dipenuhi.
Baca juga: Film "The Exocat" kisahkan mantan juara tinju dunia Ellyas Pical
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020