Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi optimistis wabah COVID-19 di Indonesia khususnya Kota Sukabumi, Jawa Barat, bisa segera berlalu, sehingga aktivitas kehidupan bisa kembali normal seperti semula.
"Di tengah kondisi seperti ini ada optimistis untuk masa yang akan datang, di mana setelah ini berlalu kita bisa berkumpul lagi bersama, keluarga, rekan dan melakukan berbagai aktivitas tanpa ada rasa kekhawatiran," kata Achmad Fahmi di Sukabumi, Kamis.
Seluruh warga harus optimistis bahwa bencana kesehatan ini bisa segera berlalu, maka dari itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menyemangati, peduli dan harus berkolaborasi dalam memutus mata rantai penyebaran virus mematikan tersebut.
Baca juga: Hasil tes cepat 144 warga Kabupaten Sukabumi negatif COVID-19
Menurutnya, COVID-19 ini merupakan ujian yang yakin serta optimistis pasti bisa dilalui bersama. Maka dari itu, ia mengimbau warganya untuk tenang dan tetap semangat menjalani hidup serta saling menjaga satu dengan lainnya karena semua adalah saudara tanpa mengenal perbedaan suku, agama, ras maupun pandangan politik.
Hingga saat ini Pemkot Sukabumi terus berupaya maksimal dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan COVID-19.
Pihaknya juga mengapresiasi warganya yang ikut bersama-sama memutus mata rantai virus yang belum ada vaksinnya ini seperti dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi tanpa mengenal lelah.
Peran serta masyarakat pun sangat penting minimalnya menjaga kesehatan dirinya masing-masing maupun keluarga yakni dengan cara melakukan pola hidup bersih dan sehat, kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah social distancing (menjaga jarak), mengurangi aktivitas dan jangan berlama-lama di luar rumah.
Baca juga: Pemkot Sukabumi berupaya tekan dampak COVID-19 terhadap perekonomian warga
"Jika terpaksa keluar rumah harus menggunakan standar kesehatan maksimal seperti menjaga jarak, menggunakan masker, selalu membilas tangan dengan sanitizer dan saat pulang jangan langsung bercengkrama dengan keluarga, tetapi mengganti pakaian, membersihkan seluruh tubuh dan bila diperlukan mandi. Untuk warga yang beragama Islam agar senantiasa menjaga wudhunya," tambahnya.
Fahmi pun tidak ingin ada lagi warganya yang terinfeksi COVID-19. Sementara, satu warga yang positif setelah menjalani pemeriksaan swab adalah kasus pertama dan terakhir. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD R Syamsudin SH dan kondisi kesehatannya stabil.
Ia pun mengajak agar saling mendoakan agar kasus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta pasien positif segera sembuh dan tidak lagi bertambah jumlahnya.
Adapun update data media center penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi untuk jumlah ODP sebanyak 78 orang, PDP empat orang dan terkonfirmasi terinfeksi virus corona satu orang.
Baca juga: Wali Kota Sukabumi dan Wakilnya sumbangkan empat bulan gaji tangani COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Di tengah kondisi seperti ini ada optimistis untuk masa yang akan datang, di mana setelah ini berlalu kita bisa berkumpul lagi bersama, keluarga, rekan dan melakukan berbagai aktivitas tanpa ada rasa kekhawatiran," kata Achmad Fahmi di Sukabumi, Kamis.
Seluruh warga harus optimistis bahwa bencana kesehatan ini bisa segera berlalu, maka dari itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menyemangati, peduli dan harus berkolaborasi dalam memutus mata rantai penyebaran virus mematikan tersebut.
Baca juga: Hasil tes cepat 144 warga Kabupaten Sukabumi negatif COVID-19
Menurutnya, COVID-19 ini merupakan ujian yang yakin serta optimistis pasti bisa dilalui bersama. Maka dari itu, ia mengimbau warganya untuk tenang dan tetap semangat menjalani hidup serta saling menjaga satu dengan lainnya karena semua adalah saudara tanpa mengenal perbedaan suku, agama, ras maupun pandangan politik.
Hingga saat ini Pemkot Sukabumi terus berupaya maksimal dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan COVID-19.
Pihaknya juga mengapresiasi warganya yang ikut bersama-sama memutus mata rantai virus yang belum ada vaksinnya ini seperti dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi tanpa mengenal lelah.
Peran serta masyarakat pun sangat penting minimalnya menjaga kesehatan dirinya masing-masing maupun keluarga yakni dengan cara melakukan pola hidup bersih dan sehat, kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah social distancing (menjaga jarak), mengurangi aktivitas dan jangan berlama-lama di luar rumah.
Baca juga: Pemkot Sukabumi berupaya tekan dampak COVID-19 terhadap perekonomian warga
"Jika terpaksa keluar rumah harus menggunakan standar kesehatan maksimal seperti menjaga jarak, menggunakan masker, selalu membilas tangan dengan sanitizer dan saat pulang jangan langsung bercengkrama dengan keluarga, tetapi mengganti pakaian, membersihkan seluruh tubuh dan bila diperlukan mandi. Untuk warga yang beragama Islam agar senantiasa menjaga wudhunya," tambahnya.
Fahmi pun tidak ingin ada lagi warganya yang terinfeksi COVID-19. Sementara, satu warga yang positif setelah menjalani pemeriksaan swab adalah kasus pertama dan terakhir. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD R Syamsudin SH dan kondisi kesehatannya stabil.
Ia pun mengajak agar saling mendoakan agar kasus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta pasien positif segera sembuh dan tidak lagi bertambah jumlahnya.
Adapun update data media center penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi untuk jumlah ODP sebanyak 78 orang, PDP empat orang dan terkonfirmasi terinfeksi virus corona satu orang.
Baca juga: Wali Kota Sukabumi dan Wakilnya sumbangkan empat bulan gaji tangani COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020