Presiden Joko Widodo beserta jajarannya sedang mempersiapkan sejumlah skenario untuk mencegah masyarakat mudik pada hari raya Idul Fitri 2020.

"Saya melihat mungkin untuk mudik dalam rangka menenangkan masyarakat mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya, mungkin ini bisa dibicarakan," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema " Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik" melalui "video conference" bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Maklumat untuk tidak mudik Lebaran 2020 dikeluarkan Pemprov Jabar

"Saya minta dipersiapkan skenario-skenario komprehensif. Jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja tapi dilihat secara utuh baik dari hulu, di tengah dan di hilir," tambah Presiden.

Untuk melengkapi skenario pergeseran hari libur tersebut, Presiden juga mengusulkan dua skenario lainnya.

"Kedua memberikan fasilitas arus mudik kepada masyarakat pada pengganti hari raya tersebut, kemudian juga bisa digratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah," ungkap Presiden.

Menurut Presiden, bila skenario-skenario tersebut dilakukan, masyarakat dapat dengan tenang tetap ada di rumah khususnya bagi mereka yang berada di Jabodetabek.

Baca juga: ASN dilarang mudik, kata Menteri Tjahjo Kumolo

"Saya ingatkan kita sudah menetapkan status kedaruratan kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar sebagai rujukan bersama dan juga perlu saya jelaskan lagi mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota sampai ke kepala desa, lurah harus satu visi yang sama satu strategi yang sama menyelesaikan persoalan yang sedang kita hadapi saat ini," tegas Presiden.

Sebelumnya pemerintah menetapkan hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah jatuh pada 24-25 Mei 2020 dengan cuti bersama pada 26-29 Mei 2020.

Hingga Rabu (1/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 1.677 kasus dengan 103 orang dinyatakan sembuh dan 157 orang meninggal dunia.

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif berturut-turut yaitu DKI Jakarta (808), Jawa Barat (220), Banten (152), Jawa Tengah (104), Jawa Timur (104), Sulawesi Selatan (66), Yogyakarta (28), Bali (25), Sumatera Utara (22), Kalimantan Timur (21).

Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan kepala daerah lebih tegas cegah warga mudik

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Kamis (2/4) pagi terkonfirmasi di dunia ada 935.957 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 47.245 kematian sedangkan sudah ada 194.286 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 215.215 kasus, di Italia 110.574 kasus, di Spanyol 104.118 kasus, di China sebanyak 81.554 kasus, di Jerman 77.981 kasus.

Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Italia yaitu sebanyak 13.155 orang, disusul Spanyol 9.387 orang, di Amerika Serikat 5.110 orang, di Prancis 4.032 orang, di China 3.312 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 202 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.

Baca juga: "Kalau sayang orang tua, sayang saudara, jangan mudik," kata Menag Fachrul

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020