Psikolog Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar, Lyly Puspa Palupi mengatakan bahwa cemas berlebihan selama wabah corona (COVID-19) bisa menyebabkan timbulnya gejala psikosomatis yang kurang baik pada tubuh seseorang.
 

"Kecemasan adalah reaksi psikisomatik ketika menghadapi situasi, kondisi, atau objek yang dianggap kurang menyenangkan, atau berbahaya. Reaksinya bisa juga dalam bentuk gejala fisik seperti sakit perut, jantung berdetak lebih cepat, keringat dingin, pusing, dan lain sebagainya," jelas Lyly Puspa Palupi di Denpasar, Rabu.
 

Ia mengatakan bahwa gejala psikosomatis bisa bermacam-macam, antara lain gangguan pada lambung atau sakit maag, pusing, batuk-batuk tanpa berhenti, sakit kepala, dan lain sebagainya.

Baca juga: Ratu Elizabeth mulai cemas karena corona, 20.000 militer Inggris siaga
 

Timbulnya gejala psikosomatis disebabkan karena faktor psikis (emosi dan pikiran) yang mengganggu kondisi individu tersebut. Kata dia, rasa cemas yang berlebihan selama wabah corona ini bisa dialami siapa saja mulai dari remaja SMP sampai dengan orang dewasa.
 

"Jadi benar psikosomatik timbul dari
rasa cemas yang berlebihan. Begitu rasa cemas hilang, biasanya keluhan fisik nya juga akan ikut hilang," jelasnya.
 

Selain itu, Lyly juga mengimbau masyarakat menghindari adanya kondisi panic buying selama wabah ini, karena panic buying dapat memicu rasa cemas berlebihan.

Baca juga: Menkes: Tidak perlu takut dan paranoid hadapi merebaknya virus corona

"Untuk panic buying ini sebaiknya dihindari. Beberapa barang yang memang sangat penting seperti kebutuhan pokok, makanan dan susu buat anak, bisa dipersiapkan untuk keperluan 1 - 2 minggu ke depan. Tidak perlu berlebihan," katanya.
 

Ia menjelaskan bahwa panic buying adalah reaksi dalam bentuk perilaku membeli atau belanja barang-barang dalam jumlah yang banyak.

"Kadang juga yang dibeli sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Tapi karena merasa takut dan cemas akan sesuatu seperti takut kekurangan, kehabisan, kelaparan, takut dan takut tidak bisa berbelanja lagi maka mendorong psikis untuk belanja," katanya.


Baca juga: Ridwan Kamil pesan tidak panik hadapi COVID-19

Selama masa pandemi ini, Kata dia diharapkan masyarakat tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri, seperti sering mencuci tangan, usahakan tetap di rumah, tetap mengikuti arahan dari pemerintah pusat maupun daerah.
 

Selain itu, tetap melakukan aktivitas di rumah, dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan atau hobi di rumah.

Ia juga menyarankan agar mulai membatasi membaca informasi-informasi tentang COVID-19 (maksimal dua kali dalam sehari) agar tidak memunculkan kecemasan pada diri sendiri dan melakukan kegiatan bersama keluarga di rumah.

Baca juga: Bupati Purwakarta imbau masyarakat tidak panik terhadap kabar corona

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020