Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Cirebon Power atau PLTU Cirebon, Jawa Barat, yang sebelumnya memproduksi pakaian, saat ini beralih memproduksi masker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akibat adanya wabah COVID-19.
"Sekarang masker banyak yang butuh, tapi sulit didapatkan, kalaupun ada harganya mahal, untuk itu kami mencoba memproduksinya," kata Ketua UKM Klambi binaan Cirebon Power, Anida di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Dokter sebut masker kain kurang efektif cegah penularan COVID-19
Anida mengaku meskipun awalnya pesimis, namun seiring waktu banyak permintaan datang dari berbagai kalangan dan saat ini dia bersama 12 anggota lainnya terus memproduksinya.
Ia memaparkan, masker yang diproduksi ada dua jenis satu menggunakan lapisan kain kapas yang diperuntukkan untuk satu kali pakai dan satunya lagi menggunakan kain yang bisa dicuci.
"Ternyata baru promo sebentar saja, sudah ada yang memesan, jadi ternyata banyak peminatnya," ujarnya.
Baca juga: Dokter imbau masker kain harus dicuci menggunakan deterjen dan air hangat
Untuk harga masker lapisan kain kapas sekali pakai, kata Anida, adalah sebesar Rp5 ribu per buah, namun setiap pembelian sepuluh buah, mendapatkan bonus dua buah masker. Sedangkan untuk masker kain yang bisa dicuci, harganya Rp6 ribu per buah.
Pembuatan Masker dilakukan di Outlet UKM Klambi Cirebon, yang berada Taman Cirebon, Jalan Cirebon - Tegal Desa Kanci Kulon, berdekatan dengan pembangkit Cirebon Power unit 1.
Sementara itu, Penanggungjawab UKM Klambi Cirebon Yanuar Barlianto menuturkan, bahwa produksi masker yang dilakukan bukan hanya demi tujuan bisnis, tetapi memang ingin memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Yanuar, harga yang ditetapkan masih standar dan sama dengan harga jual standar di pasaran, sehingga dinilai masih relatif terjangkau.
"Harganya standar. Apalagi sekarang, bahannya sangat sulit didapatkan dan harganya naik. Jadi harga ini sudah standar," katanya.
Baca juga: Cara melepaskan masker bedah secara tepat, kata dokter
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sekarang masker banyak yang butuh, tapi sulit didapatkan, kalaupun ada harganya mahal, untuk itu kami mencoba memproduksinya," kata Ketua UKM Klambi binaan Cirebon Power, Anida di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Dokter sebut masker kain kurang efektif cegah penularan COVID-19
Anida mengaku meskipun awalnya pesimis, namun seiring waktu banyak permintaan datang dari berbagai kalangan dan saat ini dia bersama 12 anggota lainnya terus memproduksinya.
Ia memaparkan, masker yang diproduksi ada dua jenis satu menggunakan lapisan kain kapas yang diperuntukkan untuk satu kali pakai dan satunya lagi menggunakan kain yang bisa dicuci.
"Ternyata baru promo sebentar saja, sudah ada yang memesan, jadi ternyata banyak peminatnya," ujarnya.
Baca juga: Dokter imbau masker kain harus dicuci menggunakan deterjen dan air hangat
Untuk harga masker lapisan kain kapas sekali pakai, kata Anida, adalah sebesar Rp5 ribu per buah, namun setiap pembelian sepuluh buah, mendapatkan bonus dua buah masker. Sedangkan untuk masker kain yang bisa dicuci, harganya Rp6 ribu per buah.
Pembuatan Masker dilakukan di Outlet UKM Klambi Cirebon, yang berada Taman Cirebon, Jalan Cirebon - Tegal Desa Kanci Kulon, berdekatan dengan pembangkit Cirebon Power unit 1.
Sementara itu, Penanggungjawab UKM Klambi Cirebon Yanuar Barlianto menuturkan, bahwa produksi masker yang dilakukan bukan hanya demi tujuan bisnis, tetapi memang ingin memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Yanuar, harga yang ditetapkan masih standar dan sama dengan harga jual standar di pasaran, sehingga dinilai masih relatif terjangkau.
"Harganya standar. Apalagi sekarang, bahannya sangat sulit didapatkan dan harganya naik. Jadi harga ini sudah standar," katanya.
Baca juga: Cara melepaskan masker bedah secara tepat, kata dokter
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020