Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan akan melanjutkan pelaksanaan tes cepat (rapid test) kepada orang dalam pemantauan (ODP) untuk mendeteksi virus corona pada Selasa (31/3).
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, mengatakan "rapid test" akan dilaksanakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran, RSUD Kota Bogor serta di Puskesmas Induk di enam kecamatan di Kota Bogor.
Baca juga: Kondisi Wali Kota Bima Arya baik-baik saja
Menurut Dedie, pelaksanaan "rapid test" pada Sabtu (28/3) sudah dilakukan kepada 414 orang berstatus ODP dari 800 "rapid test kit" yang telah diterima Pemerintah Kota Bogor. "Dari 414 orang yang telah menjalani tes, hasilnya sebanyak 414 negatif serta tiga positif," katanya.
Dedie menjelaskan, kepada tiga orang dengan hasil tes positif maka akan dilakukan tes lanjutan, yakni tes swab di RSUD Kota Bogor serta dilakukan "tracking" untuk dilakukan pemetaan sebaran virus corona (COVID-19) di Kota Bogor.
"Tiga orang yang hasilnya positif, akan ditanya riwayat perjalanannya selama 14 hari serta bertemu dan kontak dengan siapa saja selama 14 hari terakhir," katanya.
Baca juga: Bupati dan Wakil Wali Kota Bogor desak Anies Baswedan karantina wilayah DKI
Sementara itu, data di Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk pemetaan corona hingga Minggu (29/3) sore menyebutkan, pasien pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ada delapan kasus, dua di antaranya meninggal dan dalam perawatan rumah sakit ada enam kasus.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 47 kasus, enam kasus di antaranya dinyatakan sudah selesai dan sembilan kasus meninggal dunia. Pasien dalam pengawasan saat ini ada 32 kasus.
Baca juga: Pemkot Bogor usulkan Lab IPB jadi tempat uji swab COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, mengatakan "rapid test" akan dilaksanakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran, RSUD Kota Bogor serta di Puskesmas Induk di enam kecamatan di Kota Bogor.
Baca juga: Kondisi Wali Kota Bima Arya baik-baik saja
Menurut Dedie, pelaksanaan "rapid test" pada Sabtu (28/3) sudah dilakukan kepada 414 orang berstatus ODP dari 800 "rapid test kit" yang telah diterima Pemerintah Kota Bogor. "Dari 414 orang yang telah menjalani tes, hasilnya sebanyak 414 negatif serta tiga positif," katanya.
Dedie menjelaskan, kepada tiga orang dengan hasil tes positif maka akan dilakukan tes lanjutan, yakni tes swab di RSUD Kota Bogor serta dilakukan "tracking" untuk dilakukan pemetaan sebaran virus corona (COVID-19) di Kota Bogor.
"Tiga orang yang hasilnya positif, akan ditanya riwayat perjalanannya selama 14 hari serta bertemu dan kontak dengan siapa saja selama 14 hari terakhir," katanya.
Baca juga: Bupati dan Wakil Wali Kota Bogor desak Anies Baswedan karantina wilayah DKI
Sementara itu, data di Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk pemetaan corona hingga Minggu (29/3) sore menyebutkan, pasien pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ada delapan kasus, dua di antaranya meninggal dan dalam perawatan rumah sakit ada enam kasus.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 47 kasus, enam kasus di antaranya dinyatakan sudah selesai dan sembilan kasus meninggal dunia. Pasien dalam pengawasan saat ini ada 32 kasus.
Baca juga: Pemkot Bogor usulkan Lab IPB jadi tempat uji swab COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020