Pemerintah Kota Bogor akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar Laboratorium (Lab) IPB University menjadi tempat pengujian spesimen hasil tes swab untuk mendeteksi virus corona (COVID-19).
"Kami akan menyampaikan usulan ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar di wilayah Bogor dan sekitarnya ada laboratorium tempat pengujian deteksi virus corona, sebagai cabang dari Labkesda (laboratorium kesehatan daerah) Jawa Barat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pada jumpa pers virtual, di Kota Bogor, Minggu.
Menurut Dedie A Rachim, beberapa pertimbangan mengusulkan agar ada laboratorium pengujian hasil tes swab di daerah Bogor dan sekitarnya karena kasus positif COVID-19 cukup banyak di daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang berdekatan dengan Jakarta.
Kalau Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan izin, kata dia, maka IPB University siap memanfaatkan laboratoriumnya untuk tempat pengujian spesimen hasil tes swab.
Menurut Dedie, dengan meningkatnya warga berstatus orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan (ODP dan PDP), maka semakin banyak yang orang yang perlu dilakukan tes untuk mendeteksi virus corona.
Dia menambahkan, sebanyak sembilan orang berstatus PDP yang meninggal dunia di Kota Bogor, semuanya sudah menjalani tes swab, tapi masih menunggu hasil tesnya dari laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Jumlah warga Kota Bogor berstatus PDP berdasarkan data Tim Crisis Center COVID-19 Kota Bogor hingga saat ini seluruhnya ada 47 kasus.
"Dari jumlah tersebut, enam PDP dinyatakan sudah selesai pengawasan serta sembilan PDP meninggal dunia, sehingga PDP dalam pengawasan rumah sakit saat ini ada sebanyak 32.
Sedangkan, jumlah ODP sampai saat ini ada 638 kasus dan dari jumlah tersebut sebanyak 186 kasus sudah selesai pemantauan, sehingga ODP dalam pemantauan saat ini ada 452 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami akan menyampaikan usulan ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar di wilayah Bogor dan sekitarnya ada laboratorium tempat pengujian deteksi virus corona, sebagai cabang dari Labkesda (laboratorium kesehatan daerah) Jawa Barat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pada jumpa pers virtual, di Kota Bogor, Minggu.
Menurut Dedie A Rachim, beberapa pertimbangan mengusulkan agar ada laboratorium pengujian hasil tes swab di daerah Bogor dan sekitarnya karena kasus positif COVID-19 cukup banyak di daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang berdekatan dengan Jakarta.
Kalau Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan izin, kata dia, maka IPB University siap memanfaatkan laboratoriumnya untuk tempat pengujian spesimen hasil tes swab.
Menurut Dedie, dengan meningkatnya warga berstatus orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan (ODP dan PDP), maka semakin banyak yang orang yang perlu dilakukan tes untuk mendeteksi virus corona.
Dia menambahkan, sebanyak sembilan orang berstatus PDP yang meninggal dunia di Kota Bogor, semuanya sudah menjalani tes swab, tapi masih menunggu hasil tesnya dari laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Jumlah warga Kota Bogor berstatus PDP berdasarkan data Tim Crisis Center COVID-19 Kota Bogor hingga saat ini seluruhnya ada 47 kasus.
"Dari jumlah tersebut, enam PDP dinyatakan sudah selesai pengawasan serta sembilan PDP meninggal dunia, sehingga PDP dalam pengawasan rumah sakit saat ini ada sebanyak 32.
Sedangkan, jumlah ODP sampai saat ini ada 638 kasus dan dari jumlah tersebut sebanyak 186 kasus sudah selesai pemantauan, sehingga ODP dalam pemantauan saat ini ada 452 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020