Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) mengajak perempuan, terutama Muslimah, untuk mengoptimalkan aktivitas keluarga di dalam rumah untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19.
"Instruksi pemerintah untuk berdiam di rumah adalah ikhtiar untuk memperkecil sebaran virus COVID-19," kata Presidium BMOIWI Dr Sabriati Aziz melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jalarta, Jumat.
Ia mengatakan Muslimah memiliki peran yang sangat luar biasa dalam mengatur aktivitas keluarga selama berada di dalam rumah.
Oleh karena itu, Sabriati mengajak seluruh Muslimah di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan kebersamaan di dalam keluarga untuk membangun kedekatan secara emosional yang mungkin sebelumnya kurang karena kesibukan di luar rumah.
Baca juga: Masa belajar di rumah bagi siswa diperpanjang di Depok
Selain itu, perempuan juga, katanya, dapat mengarahkan anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk melakukan kegiatan produktif seperti memasak bersama, membersihkan rumah, menanam, menjahit, membuat karya nyata seperti melukis, kaligrafi dan lain-lain.
Mereka juga dapat membuat kegiatan yang bernilai untuk mengasah intelektualitas, seperti membaca, melakukan kajian hadits, tafsir, kajian sains dan keilmuan lainnya.
Selain itu, aktivitas spiritual seperti shalat berjamaah, membaca Alquran, puasa sunah dan mendoakan sesama dan antarumat juga dapat dioptimalkan selama berada di dalam rumah.
"Bangun suasana rileks dalam keluarga dengan olahraga bersama, beres-beres kebun dan halaman sambil berjemur, yang dalam kajian imunitas akan meningkatkan imun tubuh sehingga bisa tidak terkena virus," ujarnya.
Sementara itu, aktivitas di luar rumah juga dapat dilakukan secara daring dari dalam rumah sehingga anggota keluarga tidak perlu bepergian.
"Kegiatan keilmuan atau majelis dapat dimaksimalkan melalui dalam jaringan (daring). Prinsipnya semua kegiatan majelis dapat terus berjalan. Kegiatan rapat organisasi juga bisa tetap dilakukan secara daring," katanya.
Untuk menjaga kesehatan secara mental, masyarakat diimbau juga untuk tidak sering membaca berita-berita yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan agar tidak membuat stres yang dapat menurunkan imunitas tubuh.
"'Physical distancing juga sangat terasa membawa nuansa lain dan tidak banyak lagi berinteraksi langsung dengan kawan-kawan dan keluarga. Olehnya itu, sapa dan beri kabar kebaikan kepada saudara-saudari yang penuh hikmah dan kebaikan," demikian Sabriati Aziz.
Baca juga: Masa belajar di rumah siswa Kota Bandung dipertimbangkan diperpanjang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Instruksi pemerintah untuk berdiam di rumah adalah ikhtiar untuk memperkecil sebaran virus COVID-19," kata Presidium BMOIWI Dr Sabriati Aziz melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jalarta, Jumat.
Ia mengatakan Muslimah memiliki peran yang sangat luar biasa dalam mengatur aktivitas keluarga selama berada di dalam rumah.
Oleh karena itu, Sabriati mengajak seluruh Muslimah di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan kebersamaan di dalam keluarga untuk membangun kedekatan secara emosional yang mungkin sebelumnya kurang karena kesibukan di luar rumah.
Baca juga: Masa belajar di rumah bagi siswa diperpanjang di Depok
Selain itu, perempuan juga, katanya, dapat mengarahkan anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk melakukan kegiatan produktif seperti memasak bersama, membersihkan rumah, menanam, menjahit, membuat karya nyata seperti melukis, kaligrafi dan lain-lain.
Mereka juga dapat membuat kegiatan yang bernilai untuk mengasah intelektualitas, seperti membaca, melakukan kajian hadits, tafsir, kajian sains dan keilmuan lainnya.
Selain itu, aktivitas spiritual seperti shalat berjamaah, membaca Alquran, puasa sunah dan mendoakan sesama dan antarumat juga dapat dioptimalkan selama berada di dalam rumah.
"Bangun suasana rileks dalam keluarga dengan olahraga bersama, beres-beres kebun dan halaman sambil berjemur, yang dalam kajian imunitas akan meningkatkan imun tubuh sehingga bisa tidak terkena virus," ujarnya.
Sementara itu, aktivitas di luar rumah juga dapat dilakukan secara daring dari dalam rumah sehingga anggota keluarga tidak perlu bepergian.
"Kegiatan keilmuan atau majelis dapat dimaksimalkan melalui dalam jaringan (daring). Prinsipnya semua kegiatan majelis dapat terus berjalan. Kegiatan rapat organisasi juga bisa tetap dilakukan secara daring," katanya.
Untuk menjaga kesehatan secara mental, masyarakat diimbau juga untuk tidak sering membaca berita-berita yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan agar tidak membuat stres yang dapat menurunkan imunitas tubuh.
"'Physical distancing juga sangat terasa membawa nuansa lain dan tidak banyak lagi berinteraksi langsung dengan kawan-kawan dan keluarga. Olehnya itu, sapa dan beri kabar kebaikan kepada saudara-saudari yang penuh hikmah dan kebaikan," demikian Sabriati Aziz.
Baca juga: Masa belajar di rumah siswa Kota Bandung dipertimbangkan diperpanjang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020