Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat ada 2.991 jiwa warga yang terdampak bencana gempa berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa (10/3).
"Data rekapan jumlah warga terdampak masih sementara, karena hingga hari terakhir masa tanggap darurat bencana (TDB) gempa, petugas di lokasi bencana masih melakukukan assessment seperti pendataan," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.
Menururtnya, pendataan ini terus berlangsung hingga data seluruh warga yang terdampak benar-benar valid agar dalam pemberian bantuan tepat sasaran, namun demikian pada musibah bencana gempa ini tidak ada korban hanya beberapa warga mengalami luka-luka.
Adapun rincian jumlah warga yang terdampak bencana gempa bumi ini di Kecamatan Parakasalak sebanyak tujuh kepala keluarga (KK) atau 21 jiwa, Kabandungan 764 KK atau 1.978 jiwa, Kalapanunggal 244 KK/874 jiwa, Cidahu 40 KK/109 jiwa, Warungkiara satu KK/tiga jiwa dan Cikidang dua KK/enam jiwa.
Sementara, untuk jumlah sementara rumah yang rusak sebanyak 1.782 unit dengan rincian untuk Kecamatan Parakansalak data yang masuk baru menyebutkan satu rumah rusak berat, kemudian Kecamatan Kabandungan 95 rusak berat, 214 rusak sedang dan 422 rusak ringan.
Selanjutnya, Kecamatan Kalapanunggal 168 rusak berat, 293 rusak sedang dan 546 rusak ringan. Kecamatan Cidahu, 12 rusak sedang dan 28 rusak ringan, Kecamatan Warungkiara satu rusak ringan dan Kecamatan Cikidang masing-masing satu unit rumah rusak masuk kategori ringan dan sedang.
Bantuan bagi warga terdampak bencana sudah mulai disalurkan seperti sembako, kebutuhan tidur dan perlengkapan lainnya, sementara untuk warga yang rumahnya tidak bisa dihuni lagi pihaknya sudah mendirikan tenda pengungsian dan sebagian ada yang dievakuasi ke rumah kerabatnya.
"Untuk nilai kerugian akibat bencana yang terjadi sekitar pukul 17.17 WIB dan tidak berpotensi tsunami masih dalam perhitungan dan pendataan, kami pun terus melakukan verifikasi data khususnya untuk pengkategorian kerusakan rumah," tambahnya.
Daeng mengatakan hingga saat ini petugas dan relawan masih berada di lokasi bencana khususnya daerah paling parah seperti Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan. Namun belum diketahui apakah status TDB gempa bumi ini diperpanjang atau tidak yang akan berakhir pada Senin (16/3).
Baca juga: Kemensos kirimkan bantuan untuk korban gempa di lima kecamatan di Sukabumi
Baca juga: Masa tanggap darurat gempa di Kabupaten Sukabumi selama tujuh hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Data rekapan jumlah warga terdampak masih sementara, karena hingga hari terakhir masa tanggap darurat bencana (TDB) gempa, petugas di lokasi bencana masih melakukukan assessment seperti pendataan," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.
Menururtnya, pendataan ini terus berlangsung hingga data seluruh warga yang terdampak benar-benar valid agar dalam pemberian bantuan tepat sasaran, namun demikian pada musibah bencana gempa ini tidak ada korban hanya beberapa warga mengalami luka-luka.
Adapun rincian jumlah warga yang terdampak bencana gempa bumi ini di Kecamatan Parakasalak sebanyak tujuh kepala keluarga (KK) atau 21 jiwa, Kabandungan 764 KK atau 1.978 jiwa, Kalapanunggal 244 KK/874 jiwa, Cidahu 40 KK/109 jiwa, Warungkiara satu KK/tiga jiwa dan Cikidang dua KK/enam jiwa.
Sementara, untuk jumlah sementara rumah yang rusak sebanyak 1.782 unit dengan rincian untuk Kecamatan Parakansalak data yang masuk baru menyebutkan satu rumah rusak berat, kemudian Kecamatan Kabandungan 95 rusak berat, 214 rusak sedang dan 422 rusak ringan.
Selanjutnya, Kecamatan Kalapanunggal 168 rusak berat, 293 rusak sedang dan 546 rusak ringan. Kecamatan Cidahu, 12 rusak sedang dan 28 rusak ringan, Kecamatan Warungkiara satu rusak ringan dan Kecamatan Cikidang masing-masing satu unit rumah rusak masuk kategori ringan dan sedang.
Bantuan bagi warga terdampak bencana sudah mulai disalurkan seperti sembako, kebutuhan tidur dan perlengkapan lainnya, sementara untuk warga yang rumahnya tidak bisa dihuni lagi pihaknya sudah mendirikan tenda pengungsian dan sebagian ada yang dievakuasi ke rumah kerabatnya.
"Untuk nilai kerugian akibat bencana yang terjadi sekitar pukul 17.17 WIB dan tidak berpotensi tsunami masih dalam perhitungan dan pendataan, kami pun terus melakukan verifikasi data khususnya untuk pengkategorian kerusakan rumah," tambahnya.
Daeng mengatakan hingga saat ini petugas dan relawan masih berada di lokasi bencana khususnya daerah paling parah seperti Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan. Namun belum diketahui apakah status TDB gempa bumi ini diperpanjang atau tidak yang akan berakhir pada Senin (16/3).
Baca juga: Kemensos kirimkan bantuan untuk korban gempa di lima kecamatan di Sukabumi
Baca juga: Masa tanggap darurat gempa di Kabupaten Sukabumi selama tujuh hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020