Rumah Sakit Pusat Ifeksi (RSPI) Sulianti Saroso menyatakan dua pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakir tersebut telah pulih setelah hasil pemeriksaan laboratorium keduanya menunjukkan hasil negatif.
"Pasien 3 dan pasien 6 (penomoran dari urutan masuk ke RSPI Sulianti Saroso, red) yang negatif. Pasien 3 merupakan warga negara Indonesia berjenis kelamin perempuan, dan Pasien 6 merupakan warga negara asing berjenis kelamin laki-laki," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril dalam jumpa pers di kompleks rumah sakit di Jakarta, Rabu.
Jika mengikuti urutan yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Pasien 6 versi RSPI merupakan Pasien 10, yaitu seorang WNA berjenis kelamin laki-laki berusia 29 tahun. Informasi itu turut dikonfirmasi oleh Syahrir: "Iya, pasien 6 itu pasien ke-10".
Pasien 3, Syahrir menyebut, telah dirawat sejak 4 Maret. Sementara itu, Pasien 6 atau Pasien 10 dinyatakan positif pada 9 Maret. Artinya, pasien yang berkewarganegaraan asing menjalani masa perawatan kurang lebih dua hari sampai akhirnya dinyatakan negatif COVID-19 pada hari ini.
Dua pasien tersebut, Syahrir menerangkan, rencananya akan dipulangkan pada Kamis (12/3). Ia menjelaskan RSPI Sulianti Saroso tidak bertanggung jawab terhadap proses pemulangan dan penjemputan pasien. Tanggung jawab itu, menurut dia, akan diserahkan ke pihak pasien, keluarga pasien, dan pihak kedutaan khusus untuk warga negara asing.
Tidak hanya itu, Syahrir menerangkan pihak rumah sakit juga tidak bertanggung jawab untuk proses pemantauan setelah pasien dipulangkan ke rumah.
"Itu harusnya tanggung jawab Dinas Kesehatan ya. Jadi rumah sakit tidak punya kewenangan untuk melakukan pemantauan langsung kepada pasien-pasien di lokasi mereka berada. Tapi, kita kerja sama, ya," ujar Syahrir.
Hingga 11 Maret, RSPI Sulianti Saroso masih merawat delapan pasien COVID-19, enam di antaranya masih dinyatakan positif, sementara dua sisanya telah dinyatakan negatif. Sementara itu, ada dua pasien suspect yang masih menunggu hasil. Dengan demikian, RSPI Sulianti Saroso telah menampung 10 pasien dalam ruang isolasi dari kapasitas 11 ruangan.
Sejak indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19, RSPI Sulianti Saroso juga telah memeriksa 667 orang dalam pengawasan (ODP). Jumlah itu, menurut Syahrir terus bertambah tiap harinya.
Data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, per Rabu (11/3), jumlah pasien COVID-19 dunia mencapai 119.217 jiwa dengan kasus terbanyak ditemukan di China (80.778 jiwa); Italia (10.149 jiwa); Iran (8.042 jiwa); dan Korea Selatan (7.755 jiwa). Di samping itu, Prancis juga melaporkan 1.784 kasus positif COVID-19, diikuti oleh Spanyol 1.695 kasus, Jerman 1.565 kasus, dan Amerika Serikat 1.010 kasus.
Dari jumlah keseluruhan pasien terjangkit COVID-19, 66.563 di antaranya dinyatakan pulih, sementara 4.299 lainnya meninggal dunia.
Baca juga: Seorang pasien COVID-19 di Indonesia meninggal dunia
Baca juga: 4 dari 7 pasien positif COVID-19 di RSUP Persahabatan membaik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pasien 3 dan pasien 6 (penomoran dari urutan masuk ke RSPI Sulianti Saroso, red) yang negatif. Pasien 3 merupakan warga negara Indonesia berjenis kelamin perempuan, dan Pasien 6 merupakan warga negara asing berjenis kelamin laki-laki," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril dalam jumpa pers di kompleks rumah sakit di Jakarta, Rabu.
Jika mengikuti urutan yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Pasien 6 versi RSPI merupakan Pasien 10, yaitu seorang WNA berjenis kelamin laki-laki berusia 29 tahun. Informasi itu turut dikonfirmasi oleh Syahrir: "Iya, pasien 6 itu pasien ke-10".
Pasien 3, Syahrir menyebut, telah dirawat sejak 4 Maret. Sementara itu, Pasien 6 atau Pasien 10 dinyatakan positif pada 9 Maret. Artinya, pasien yang berkewarganegaraan asing menjalani masa perawatan kurang lebih dua hari sampai akhirnya dinyatakan negatif COVID-19 pada hari ini.
Dua pasien tersebut, Syahrir menerangkan, rencananya akan dipulangkan pada Kamis (12/3). Ia menjelaskan RSPI Sulianti Saroso tidak bertanggung jawab terhadap proses pemulangan dan penjemputan pasien. Tanggung jawab itu, menurut dia, akan diserahkan ke pihak pasien, keluarga pasien, dan pihak kedutaan khusus untuk warga negara asing.
Tidak hanya itu, Syahrir menerangkan pihak rumah sakit juga tidak bertanggung jawab untuk proses pemantauan setelah pasien dipulangkan ke rumah.
"Itu harusnya tanggung jawab Dinas Kesehatan ya. Jadi rumah sakit tidak punya kewenangan untuk melakukan pemantauan langsung kepada pasien-pasien di lokasi mereka berada. Tapi, kita kerja sama, ya," ujar Syahrir.
Hingga 11 Maret, RSPI Sulianti Saroso masih merawat delapan pasien COVID-19, enam di antaranya masih dinyatakan positif, sementara dua sisanya telah dinyatakan negatif. Sementara itu, ada dua pasien suspect yang masih menunggu hasil. Dengan demikian, RSPI Sulianti Saroso telah menampung 10 pasien dalam ruang isolasi dari kapasitas 11 ruangan.
Sejak indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19, RSPI Sulianti Saroso juga telah memeriksa 667 orang dalam pengawasan (ODP). Jumlah itu, menurut Syahrir terus bertambah tiap harinya.
Data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, per Rabu (11/3), jumlah pasien COVID-19 dunia mencapai 119.217 jiwa dengan kasus terbanyak ditemukan di China (80.778 jiwa); Italia (10.149 jiwa); Iran (8.042 jiwa); dan Korea Selatan (7.755 jiwa). Di samping itu, Prancis juga melaporkan 1.784 kasus positif COVID-19, diikuti oleh Spanyol 1.695 kasus, Jerman 1.565 kasus, dan Amerika Serikat 1.010 kasus.
Dari jumlah keseluruhan pasien terjangkit COVID-19, 66.563 di antaranya dinyatakan pulih, sementara 4.299 lainnya meninggal dunia.
Baca juga: Seorang pasien COVID-19 di Indonesia meninggal dunia
Baca juga: 4 dari 7 pasien positif COVID-19 di RSUP Persahabatan membaik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020