Program Pasar Juara yang bertujuan untuk pengembangan dan optimalisasi pasar rakyat atau pasar tradisional yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) diganjar penghargaan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Pasar rakyat ini adalah bukti bahwa Jabar sesuai visi misi melalui program Pasar Juara. Dan sekarang dapat penghargaan, artinya pasar juara yang diusung Rindu (Ridwan Kamil-Uu) sekarang sudah membuahkan hasil bersama kerja keras Dinas Indag," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Jumat.

Wagub Uu mewakili Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku bangga bisa menerima penghargaan tersebut pada Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta Kamis (5/3) malam.

Kang Uu mengatakan bahwa piagam penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap upaya Pemprov Jabar melalui Pasar Juara --program unggulan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag).

"Pasar rakyat ini adalah sebuah mekanisme pasar yang sangat kuat dan melibatkan masyarakat banyak. Berbeda dengan pasar yang sifatnya retail. Oleh karena itu, Pemprov Jabar terus berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh kepada pasar tradisional," katanya.

Selain itu, Kang Uu pun menuturkan bahwa pasar rakyat tradisional memiliki efek domino. Pertama adalah kuatnya pasar tradisional sebanding dengan kuatnya ekonomi rakyat.

"Kedua, pasar rakyat ada di daerah, ada di pedesaan, jadi ekonomi Jabar akan semakin merata. Ketiga, dengan belanja di pasar rakyat, (perputaran) uang akan beberapa kali dipakai transaksi oleh masyarakat," ujar Kang Uu.

Sementara itu, Kepala Dinas Indag Provinsi Jabar M. Arifin Soedjayana yang turut mendampingi Kang Uu mengatakan, program prioritas Pasar Juara salah satunya dengan merevitalisasi fisik pasar rakyat maupun nonfisik mulai lomba hingga festival pasar. 

"Untuk tahun 2019, ada tujuh pasar di enam kabupaten/kota yang kami revitalisasi. Tahun ini, ada (revitalisasi) 16 pasar di 14 kabupaten/kota. Sementara di 2021 kami anggarkan (revitalisasi) untuk 10 pasar. Semua berasal dari APBD," kata Arifin.

"Di luar itu, setiap tahunnya itu juga ada revitalisasi pasar yang berasal dari dana pusat. Kami sinergikan semua sehingga program Pasar Juara ini bisa lebih berhasil," tambahnya.

Selain itu, lanjut Arifin, revitalisasi dalam program Pasar Juara juga bertujuan mendorong perkembangan pasar sehingga jumlah pasar dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) di Jabar bisa bertambah.

"Saat ini pasar ber-SNI di Jabar baru dua, di Kota Cirebon dan Kota Depok. Itu juga salah satu alasan kenapa kami dorong revitalisasi pasar agar pasar yang memiliki SNI bisa bertambah," kata Arifin.

"Harapannya, minimal di akhir kepemimpinan (Ridwan Kamil-Uu) pada 2024 masing-masing kabupaten/kota punya (satu) pasar SNI," tuturnya.

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020