Pergerakan tanah kembali terjadi di dekat kawasan longsor Tol Cipularang KM 118, tepatnya di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu.
Humas PT Jasa Marga, Nandang Elan mengonfirmasi bahwa pergerakan tanah terjadi di kawasan itu. Namun, menurutnya, yang terjadi hanya pergerakan rekahan tanah kecil bekas longsoran.
"Betul, ada rekahan di bagian sisi longsoran," kata Nandang saat dihubungi.
Akibatnya, salah kaki seorang pekerja operator alat berat terkilir karena berusaha menghindari pergerakan tanah tersebut. Di lokasi tersebut memang sedang ada perbaikan setelah longsor oleh pihak Jasa Marga.
"Pengemudi alat berat tadi loncat pada saat melihat ada rekahan. Kakinya sedikit terkilir," kata Nandang.
Selain itu, tidak ada korban lainnya akibat peristiwa pergerakan tanah tersebut. Menurut Nandang, lokasi pergerakan tanah susulan itu di pinggir jalur arah Jakarta terdapat genangan air.
Nandang menyatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk merekomendasikan pembatasan sementara kendaraan yang melintas di Tol Cipularang guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
"Tadi ada pihak Korlantas (Polri) ke sini, rencananya ada rekayasa untuk mengurangi beban di sini. Rekayasanya bisa lawan arus (contraflow) bila diperlukan dan mereka yang berakhir pekan ke Lembang diarahkan melalui Subang atau jalan Cagak," katanya.
Sebelumnya, longsor terjadi di Kampung Hegarmanah RT 2/RW 4, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (11/2) sekitar pukul 21.00 WIB.
Akibatnya tercatat 10 rumah rusak hingga rata dengan tanah dan pada saat itu sekitar 80 jiwa mengungsi ke wilayah yang aman.*
Baca juga: Jasa Marga pastikan Tol Cipularang KM 118 tidak ada longsor susulan
Baca juga: Korlantas Polri terapkan "contra flow" di Purbaleunyi jika keadaan darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020