Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) untuk mencari model bisnis yang tidak mengandalkan infrastruktur.
"Telkom harus cari bisnis yang tidak lagi mengandalkan infrastruktur, tapi sudah mengarah pada pemanfaatan platform. Jadi arah Menteri BUMN (Erick Thohir) ke sana," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Saat ini, menurut dia, masyarakat cenderung menghabiskan dananya lebih besar ke aplikasi yang infrastrukturnya dibangun oleh PT Telkom.
"Kalau dihitung, lebih banyak pengeluaran konsumen buat aplikasi daripada infrastrukturnya seperti T
telepon. Maka itu, Telkom harus bisa antisipasi, masa orang lebih banyak dapat uang dari infrastruktur Telkom dibanding Telkom sendiri," ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya berharap agar bisnis Telkom sesuai dengan perkembangan zaman.
"Jadi Menteri pacu Telkom cari model bisnis, bukan berarti Telkom dibubarkan atau Telkomsel jadi anak usaha. Ini hanya bandingkan jangan sampai anak usahanya yang banyak berikan dividen," katanya.
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan agresif melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi dengan menggunakan teknologi berbasis 100 persen fiber optic di kota dan kabupaten seluruh Indonesia.
Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin di Jakarta, Minggu mengungkapkan program modernisasi, yang dikenal dengan istilah Modern Broadband City itu merupakan salah bentuk komitmen Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan Information & Communication Technology (ICT) bagi masyarakat serta mempercepat terwujudnya digitalisasi Indonesia.
"Pada era digital saat ini, tergelarnya infrastruktur 100 persen fiber optik itu diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan broadband berkualitas, sehingga masyarakat dapat menikmati layanan digital yang jauh lebih baik," ujar Zulhelfi Abidin dalam keterangan resmi.
Adanya modernisasi jaringan ke fiber optic itu, lanjut dia, menjadi landasan penting dalam penyediaan layanan digital baik digital platform maupun services, yang dapat diakses melalui jaringan fixed broadband maupun seluler berkecepatan tinggi 3G/4G.
Hal ini sekaligus menjadi langkah TelkomGroup dalam mempersiapkan hadirnya layanan 5G.
Baca juga: PT Telkom agresif modernisasi jaringan untuk persiapan layanan 5G
Baca juga: Telkom selenggarakan program inkubasi startup game
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Telkom harus cari bisnis yang tidak lagi mengandalkan infrastruktur, tapi sudah mengarah pada pemanfaatan platform. Jadi arah Menteri BUMN (Erick Thohir) ke sana," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Saat ini, menurut dia, masyarakat cenderung menghabiskan dananya lebih besar ke aplikasi yang infrastrukturnya dibangun oleh PT Telkom.
"Kalau dihitung, lebih banyak pengeluaran konsumen buat aplikasi daripada infrastrukturnya seperti T
telepon. Maka itu, Telkom harus bisa antisipasi, masa orang lebih banyak dapat uang dari infrastruktur Telkom dibanding Telkom sendiri," ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya berharap agar bisnis Telkom sesuai dengan perkembangan zaman.
"Jadi Menteri pacu Telkom cari model bisnis, bukan berarti Telkom dibubarkan atau Telkomsel jadi anak usaha. Ini hanya bandingkan jangan sampai anak usahanya yang banyak berikan dividen," katanya.
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan agresif melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi dengan menggunakan teknologi berbasis 100 persen fiber optic di kota dan kabupaten seluruh Indonesia.
Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin di Jakarta, Minggu mengungkapkan program modernisasi, yang dikenal dengan istilah Modern Broadband City itu merupakan salah bentuk komitmen Telkom untuk meningkatkan kualitas layanan Information & Communication Technology (ICT) bagi masyarakat serta mempercepat terwujudnya digitalisasi Indonesia.
"Pada era digital saat ini, tergelarnya infrastruktur 100 persen fiber optik itu diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan broadband berkualitas, sehingga masyarakat dapat menikmati layanan digital yang jauh lebih baik," ujar Zulhelfi Abidin dalam keterangan resmi.
Adanya modernisasi jaringan ke fiber optic itu, lanjut dia, menjadi landasan penting dalam penyediaan layanan digital baik digital platform maupun services, yang dapat diakses melalui jaringan fixed broadband maupun seluler berkecepatan tinggi 3G/4G.
Hal ini sekaligus menjadi langkah TelkomGroup dalam mempersiapkan hadirnya layanan 5G.
Baca juga: PT Telkom agresif modernisasi jaringan untuk persiapan layanan 5G
Baca juga: Telkom selenggarakan program inkubasi startup game
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020