Banjir merendam Komplek Perumahan Bumi Panyileukan, Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, akibat hujan deras yang terjadi di kawasan Bandung timur sejak Kamis sore.
Salah seorang warga RW 4, Anggun (42), Kamis, mengatakan banjir mulai terjadi sekitar pujul 17.00 WIB seiring hujan deras yang terjadi. Menurutnya, banjir tersebut merupakan banjir besar yang tak biasanya terjadi.
"Baru kali ini besar, biasanya banjir hanya terjadi di jalan utama komplek, tapi ini mulai masuk juga ke kawasan pemukiman," kata dia saat di lokasi banjir.
Banjir di kawasan tersebut hingga mencapai lutut orang dewasa. Kendaraan angkutan umum juga terpaksa tidak bisa masuk ke kawasan terminal Panyileukan.
Selain itu banyak kendaraan roda dua yang tidak bisa melintasi banjir karena mogok. Sehingga para pengendara motor menuntun kendaraannya karena mesin yang tidak menyala.
Salah seorang warga lainnya yang berdomisili di RW 7, Yani (47) menuturkan banjir di kawasannya itu hingga setinggi lutut. Namun, di wilayahnya sejumlah rumah tidak terendam oleh banjir karena rumahnya sudah ditinggikan.
"Di jalan utama itu tanahnya rendah, jadi banjir setinggi lutut, kalau di sini tidak ada air yang masuk ke rumah karena sudah banyak yang ditinggikan," kata Yani.
Sedangkan, salah seorang warga RW 5 Opik (37) mengatakan di daerah pemukimannya, banjir hingga masuk ke dalam rumah. Banjir sebesar ini jarang terjadi di daerahnya.
"Kalau di sini banyak yang airnya masuk ke rumah, biasanya jarang kalau sampai masuk, rumah saya juga airnya masuk," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Salah seorang warga RW 4, Anggun (42), Kamis, mengatakan banjir mulai terjadi sekitar pujul 17.00 WIB seiring hujan deras yang terjadi. Menurutnya, banjir tersebut merupakan banjir besar yang tak biasanya terjadi.
"Baru kali ini besar, biasanya banjir hanya terjadi di jalan utama komplek, tapi ini mulai masuk juga ke kawasan pemukiman," kata dia saat di lokasi banjir.
Banjir di kawasan tersebut hingga mencapai lutut orang dewasa. Kendaraan angkutan umum juga terpaksa tidak bisa masuk ke kawasan terminal Panyileukan.
Selain itu banyak kendaraan roda dua yang tidak bisa melintasi banjir karena mogok. Sehingga para pengendara motor menuntun kendaraannya karena mesin yang tidak menyala.
Salah seorang warga lainnya yang berdomisili di RW 7, Yani (47) menuturkan banjir di kawasannya itu hingga setinggi lutut. Namun, di wilayahnya sejumlah rumah tidak terendam oleh banjir karena rumahnya sudah ditinggikan.
"Di jalan utama itu tanahnya rendah, jadi banjir setinggi lutut, kalau di sini tidak ada air yang masuk ke rumah karena sudah banyak yang ditinggikan," kata Yani.
Sedangkan, salah seorang warga RW 5 Opik (37) mengatakan di daerah pemukimannya, banjir hingga masuk ke dalam rumah. Banjir sebesar ini jarang terjadi di daerahnya.
"Kalau di sini banyak yang airnya masuk ke rumah, biasanya jarang kalau sampai masuk, rumah saya juga airnya masuk," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020