Mahasiswa Fakultas Ekonomi dari Universitas Padjadjaran Calvin Dennis Tito Siregar berhasil menjadi satu dari tiga penerima beasiswa bergengsi dari Mercer | Mettl Scholarship for Emerging Leaders atau MMSEL 2020.
Calvin berhasil meraih beasiswa bersama dua penerima lainnya dari Kanupriya Jain dari India dan Brandon Le dari Amerika Serikat. Dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Ahad, masing-masing kandidat akan mendapatkan beasiswa senilai 2.000 dolar AS.
Beasiswa tahunan dari Mercer | Mettl memiliki proses seleksi yang ketat dan para kandidat menjalani penilaian penyaringan ketat melalui platform hackathon yang disebut Xathon.
Beasiswa diberikan setiap tahun kepada mahasiswa tingkat akhir atau mereka yang telah menyelesaikan kelulusan dari lembaga yang diakui dengan IPK minimal 3,5 pada skala 4.
Calon penerima beasiswa dipilih berdasarkan kemampuan kepemimpinan dan perilaku seperti berpikir kritis, penalaran abstrak, integritas, manajemen stres, empati, dan kesadaran diri.
"Beasiswa ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa muda dari seluruh dunia untuk menunjukkan prestasi akademik dan non-skolastik dan kemampuan kepemimpinan mereka pada platform global. Ini akan membantu mereka untuk terus mengubah status quo dan menjadi pembuat perubahan yang dunia sangat membutuhkan," ujar CEO Mercer | Mettl, Siddhartha Gupta.
Calvin telah berpartisipasi dalam KTT dan konferensi global dan juga telah dianugerahi Pemimpin Keberlanjutan UPG 2019. Calvin terlibat dalam inisiatif untuk menghentikan intimidasi dan meningkatkan kesadaran tentang penerimaan sosial dan kebebasan untuk menjadi diri sendiri.
Sementara, Brandon telah bekerja secara luas dalam pengembangan kesejahteraan melalui berbagai organisasi yang dipimpinnya untuk membuat dunia menjadi komunitas yang lebih baik. Brandon merupakan mahasiswa tingkat akhir Texas A&M University.
Sedangkan, Kanupriya, telah memegang berbagai peran kepemimpinan dan menerbitkan buku berjudul Love Knot, serta ingin memulai sekolah bagi kaum perempuan untuk memberdayakan dan mengejar impian.
MMSEL diluncurkan pada 2018 yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada kandidat atas prestasi akademik mereka dan menumbuhkan kepemimpinan pada kaum muda di seluruh dunia. Pada tahun kedua berjalannya organisasi tersebut menerima lebih dari 2.500 aplikasi dari 600 universitas dari 50 negara.*
Baca juga: UT sediakan 100 beasiswa untuk mahasiswa yang lolos lewat SNMPTN
Baca juga: 18 atlet muda raih beasiswa bulutangkis PB Djarum 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Calvin berhasil meraih beasiswa bersama dua penerima lainnya dari Kanupriya Jain dari India dan Brandon Le dari Amerika Serikat. Dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Ahad, masing-masing kandidat akan mendapatkan beasiswa senilai 2.000 dolar AS.
Beasiswa tahunan dari Mercer | Mettl memiliki proses seleksi yang ketat dan para kandidat menjalani penilaian penyaringan ketat melalui platform hackathon yang disebut Xathon.
Beasiswa diberikan setiap tahun kepada mahasiswa tingkat akhir atau mereka yang telah menyelesaikan kelulusan dari lembaga yang diakui dengan IPK minimal 3,5 pada skala 4.
Calon penerima beasiswa dipilih berdasarkan kemampuan kepemimpinan dan perilaku seperti berpikir kritis, penalaran abstrak, integritas, manajemen stres, empati, dan kesadaran diri.
"Beasiswa ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa muda dari seluruh dunia untuk menunjukkan prestasi akademik dan non-skolastik dan kemampuan kepemimpinan mereka pada platform global. Ini akan membantu mereka untuk terus mengubah status quo dan menjadi pembuat perubahan yang dunia sangat membutuhkan," ujar CEO Mercer | Mettl, Siddhartha Gupta.
Calvin telah berpartisipasi dalam KTT dan konferensi global dan juga telah dianugerahi Pemimpin Keberlanjutan UPG 2019. Calvin terlibat dalam inisiatif untuk menghentikan intimidasi dan meningkatkan kesadaran tentang penerimaan sosial dan kebebasan untuk menjadi diri sendiri.
Sementara, Brandon telah bekerja secara luas dalam pengembangan kesejahteraan melalui berbagai organisasi yang dipimpinnya untuk membuat dunia menjadi komunitas yang lebih baik. Brandon merupakan mahasiswa tingkat akhir Texas A&M University.
Sedangkan, Kanupriya, telah memegang berbagai peran kepemimpinan dan menerbitkan buku berjudul Love Knot, serta ingin memulai sekolah bagi kaum perempuan untuk memberdayakan dan mengejar impian.
MMSEL diluncurkan pada 2018 yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada kandidat atas prestasi akademik mereka dan menumbuhkan kepemimpinan pada kaum muda di seluruh dunia. Pada tahun kedua berjalannya organisasi tersebut menerima lebih dari 2.500 aplikasi dari 600 universitas dari 50 negara.*
Baca juga: UT sediakan 100 beasiswa untuk mahasiswa yang lolos lewat SNMPTN
Baca juga: 18 atlet muda raih beasiswa bulutangkis PB Djarum 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020