Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota memeriksa rekaman CCTV untuk mengungkap kematian seorang siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya.

"Bukti CCTV juga kita pelajari, baru bisa dipastikan bagaimana itu (kematian) terjadi," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat.

Ia menuturkan, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara berikut memeriksa keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti.

Bahkan, lanjut dia, untuk mengetahui lebih jelas terkait kematiannya itu akan dibuktikan dengan hasil autopsi yang sampai saat ini masih dianalisis oleh tim forensik Polda Jabar.

"Kami masih mendalami sambil kita menunggu hasil autopsi," katanya.

Ia menyampaikan, seorang siswi inisial DS (13) sudah diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soekarjo Tasikmalaya untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Sambil menunggu hasil autopsi, kata Anom, jajarannya juga mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial bahwa organ dalam korban telah hilang.

Faktanya, lanjut dia, informasi yang beredar itu tidak benar, hasil autopsi seluruh organ tubuhnya lengkap.

"Semua organ lengkap, saya tekankan tidak benar ada organ hilang," katanya.

Sebelumnya, korban dilaporkan hilang sejak Kamis (23/1), selanjutnya ditemukan meninggal dunia dalam gorong-gorong depan sekolah, Senin (27/1).

Baca juga: Soal penyebab kematian siswi SMP di Tasikmalaya harus tunggu hasil autopsi

Baca juga: Polisi selidiki miras oplosan yang menyebabkan korban jiwa di Tasikmalaya

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020