Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyiapkan bantuan berupa santunan untuk dua korban tewas dan dua korban yang dirawat akibat terseret bencana tanah longsor lalu terbawa arus sungai di Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Ahad (26/1).
"Untuk korban insya Allah ada santunan, untuk besarannya belum tahu," kata Kepala Seksie Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi melalui telepon seluler, Senin.
Ia menuturkan, hujan deras menyebabkan tanah di areal persawahan longsor kemudian menyeret empat orang warga yakni Elan (65), Dani (60), Uum (50), dan Apong (50) yang sedang beraktivitas di lokasi kejadian, Ahad (26/1).
Longsor itu, kata Yedi, menyebabkan dua warga yakni Elan dan Apong meninggal dunia, sedangkan Dani dan Uum berhasil diselamatkan lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kita melakukan evakuasi korban, yang kritis langsung dirujuk ke rumah sakit sampai sekarang masih dirawat," katanya.
Ia menyampaikan, korban yang dirawat akan mendapatkan perhatian khusus terkait biaya penanganan medisnya.
"Untuk yang dirawat pakai BPJS, kalau pun tidak menjadi anggota BPJS Dinas Kesehatan akan membantu melalui program Jamkesda," katanya.
Ia menyampaikan, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sumedang menyebabkan Sungai Cipicung di Kampung Cilipung, Kelurahan Pasanggrahan, meluap lalu menyebabkan tanah sawah longsor.
"Korban saat itu sedang mencari air bersih, mengembala ternak bebek dan sedang panen di sawah, karena hujan mereka berteduh di saung sawah, tiba-tiba terjadi longsor dan menyeret saung sawah," katanya.
Ia menambahkan, tim BPBD Sumedang akan memeriksa langsung kondisi lokasi tanah longsor untuk melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi longsor susulan.
"Hari ini akan mengecek lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan," kata Yedi.*
Baca juga: Bencana tanah longsor menimpa satu rumah warga di Garut
Baca juga: Satu rumah warga di Talegong Garut roboh akibat diguyur hujan deras
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk korban insya Allah ada santunan, untuk besarannya belum tahu," kata Kepala Seksie Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi melalui telepon seluler, Senin.
Ia menuturkan, hujan deras menyebabkan tanah di areal persawahan longsor kemudian menyeret empat orang warga yakni Elan (65), Dani (60), Uum (50), dan Apong (50) yang sedang beraktivitas di lokasi kejadian, Ahad (26/1).
Longsor itu, kata Yedi, menyebabkan dua warga yakni Elan dan Apong meninggal dunia, sedangkan Dani dan Uum berhasil diselamatkan lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kita melakukan evakuasi korban, yang kritis langsung dirujuk ke rumah sakit sampai sekarang masih dirawat," katanya.
Ia menyampaikan, korban yang dirawat akan mendapatkan perhatian khusus terkait biaya penanganan medisnya.
"Untuk yang dirawat pakai BPJS, kalau pun tidak menjadi anggota BPJS Dinas Kesehatan akan membantu melalui program Jamkesda," katanya.
Ia menyampaikan, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sumedang menyebabkan Sungai Cipicung di Kampung Cilipung, Kelurahan Pasanggrahan, meluap lalu menyebabkan tanah sawah longsor.
"Korban saat itu sedang mencari air bersih, mengembala ternak bebek dan sedang panen di sawah, karena hujan mereka berteduh di saung sawah, tiba-tiba terjadi longsor dan menyeret saung sawah," katanya.
Ia menambahkan, tim BPBD Sumedang akan memeriksa langsung kondisi lokasi tanah longsor untuk melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi longsor susulan.
"Hari ini akan mengecek lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan," kata Yedi.*
Baca juga: Bencana tanah longsor menimpa satu rumah warga di Garut
Baca juga: Satu rumah warga di Talegong Garut roboh akibat diguyur hujan deras
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020