Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit yang turun tajam, yakni sebesar 3,2 miliar dolar AS dengan total ekspor pada periode Januari-Desember 2019 sebesar 167,53 miliar dolar AS dan impor 170,72 miliar dolar AS.

"Defisit pada 2019 ini lebih kecil bahkan hampir sepertiga dari defisit yang terjadi pada 2018 yaitu 8,6 miliar dolar AS," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Rabu.

Suhariyanto memaparkan, defisit terjadi karena neraca perdagangan migas masih surplus sebesar 6 miliar dolar AS, namun impor sepanjang 2019 mengalami defisit 9,3 miliar dolar AS, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak.

Adapun perdagangan Indonesia sepanjang 2019 mengalami surplus dengan beberapa negara, yaitu Amerika Serikat, India, dan Belanda.

Sedangkan, perdagangan dengan beberapa negara mengalami defisit, yaitu dengan Australia, Thailand, dan China.


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020