Bupati Bogor, Ade Yasin menjanjikan pekan ini dapat membuka semua akses jalan yang terputus pascalongsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (1/1).
"Akses (yang tertutup) tinggal dua desa lagi. Minggu-minggu ini sudah bisa, alhamdulillah kita dibantu Kementerian PUPR, banyak alat berat yang diturunkan, jumlahnya 17 unit," ujarnya kepada ANTARA di Bogor, Minggu.
Setelah ia melakukan peninjauan langsung seharian pada hari Sabtu (11/1), orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini memastikan bahwa tersisa dua desa yang belum bisa diakses kendaraan, dari sebelumnya berjumlah sembilan desa. Dua desa tersebut bernama Desa Cisarua dan Desa Cileuksa.
Menurutnya, untuk membuka akses-akses jalan yang tertutup longsoran di Sukajaya itu bukan perkara mudah. Pasalnya, akses jalan di Sukajaya berbentuk mengitar gunung, tepiannya merupakan tebing-tebing tanah yang belum diturap.
Seperti halnya pada jalan menuju Desa Urug yang baru saja dibuka, longsoran terjadi lebih dari satu titik, masing-masing memiliki panjang tak kurang dari 50 meter. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, bahkan sempat menerima laporan bahwa ketebalan material tanah yang menutup jalannya mencapai 3 meter.
Ade Yasin menyebutkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terpaksa membuka akses baru menuju Desa Urug, karena jalan yang tertimbun longsor ikut hancur terbawa tanah ke tebing di bawahnya.
"Saya telepon Pak Menteri PUPR, bahwa beliau membuka jalan baru supaya mempermudah akses, karena jalan yang lama amblas," kata Ade Yasin.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan bertanggung jawab terhadap penggunaan tanah pribadi masyarakat yang kini dijadikan akses jalan baru menuju Desa Urug.
Selain menyambangi Desa Urug, ia sempat meninjau pembukaan akses menuju Desa Cileuksa yang kini sedang dikerjakan di Desa Pasir Madang. Dirinya memastikan, bahwa pasokan logistik ke desa yang sempat dan masih terisolir berjalan lancar, salah satunya dengan bantuan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Alhamdulillah tidak ada yang kelaparan, yang saya khawatirkan kan kelaparan, ternyata tidak," tuturnya.
Baca juga: Kang Komar "Preman Pensiun" diajak bantu hilangkan trauma warga Sukajaya Bogor
Baca juga: Jokowi gunakan jas hujan plastik saat hujan di Sukajaya Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Akses (yang tertutup) tinggal dua desa lagi. Minggu-minggu ini sudah bisa, alhamdulillah kita dibantu Kementerian PUPR, banyak alat berat yang diturunkan, jumlahnya 17 unit," ujarnya kepada ANTARA di Bogor, Minggu.
Setelah ia melakukan peninjauan langsung seharian pada hari Sabtu (11/1), orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini memastikan bahwa tersisa dua desa yang belum bisa diakses kendaraan, dari sebelumnya berjumlah sembilan desa. Dua desa tersebut bernama Desa Cisarua dan Desa Cileuksa.
Menurutnya, untuk membuka akses-akses jalan yang tertutup longsoran di Sukajaya itu bukan perkara mudah. Pasalnya, akses jalan di Sukajaya berbentuk mengitar gunung, tepiannya merupakan tebing-tebing tanah yang belum diturap.
Seperti halnya pada jalan menuju Desa Urug yang baru saja dibuka, longsoran terjadi lebih dari satu titik, masing-masing memiliki panjang tak kurang dari 50 meter. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, bahkan sempat menerima laporan bahwa ketebalan material tanah yang menutup jalannya mencapai 3 meter.
Ade Yasin menyebutkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terpaksa membuka akses baru menuju Desa Urug, karena jalan yang tertimbun longsor ikut hancur terbawa tanah ke tebing di bawahnya.
"Saya telepon Pak Menteri PUPR, bahwa beliau membuka jalan baru supaya mempermudah akses, karena jalan yang lama amblas," kata Ade Yasin.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan bertanggung jawab terhadap penggunaan tanah pribadi masyarakat yang kini dijadikan akses jalan baru menuju Desa Urug.
Selain menyambangi Desa Urug, ia sempat meninjau pembukaan akses menuju Desa Cileuksa yang kini sedang dikerjakan di Desa Pasir Madang. Dirinya memastikan, bahwa pasokan logistik ke desa yang sempat dan masih terisolir berjalan lancar, salah satunya dengan bantuan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Alhamdulillah tidak ada yang kelaparan, yang saya khawatirkan kan kelaparan, ternyata tidak," tuturnya.
Baca juga: Kang Komar "Preman Pensiun" diajak bantu hilangkan trauma warga Sukajaya Bogor
Baca juga: Jokowi gunakan jas hujan plastik saat hujan di Sukajaya Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020