Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan sebanyak 7.986 jiwa terdampak bencana banjir akibat tingginya curah hujan disusul meluapnya beberapa sungai di wilayah Karawang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Asep Wahyu Suherman, di Karawang, Kamis, mengatakan, hingga saat ini banjir melanda ribuan rumah yang tersebar di enam kecamatan.
"Warga yang terdampak banjir mencapai 2.807 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 7.986 jiwa," katanya.
Ribuan rumah yang terendam banjir itu di antaranya tersebar di Kecamatan Jatisari, Cilamaya Wetan, Banyusari, Telukjambe Barat, Cikampek dan Kecamatan Purwasari.
Para korban bencana banjir itu sendiri tidak semuanya mengungsi. Ada juga yang masih bertahan di rumahnya, dengan alasan mengamankan perabotan rumahnya.
Ia menyampaikan, bencana banjir di Karawang terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari terakhir, disusul meluapnya sungai di wilayah Karawang.
Pada musim hujan seperti saat ini, ancaman bencana tidak hanya banjir. Ancaman lainnya, longsor dan angin puting beliung.
Atas hal tersebut, masyarakat diimbau tetap waspada atas kemungkinan terjadinya bencana alam lanjutan, demikianAsep Wahyu Suherman.
Baca juga: Banjir di Karawang meluas hingga 15 desa di enam kecamatan
Baca juga: Banjir di Jawa Barat terjadi di 40 titik lokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Asep Wahyu Suherman, di Karawang, Kamis, mengatakan, hingga saat ini banjir melanda ribuan rumah yang tersebar di enam kecamatan.
"Warga yang terdampak banjir mencapai 2.807 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 7.986 jiwa," katanya.
Ribuan rumah yang terendam banjir itu di antaranya tersebar di Kecamatan Jatisari, Cilamaya Wetan, Banyusari, Telukjambe Barat, Cikampek dan Kecamatan Purwasari.
Para korban bencana banjir itu sendiri tidak semuanya mengungsi. Ada juga yang masih bertahan di rumahnya, dengan alasan mengamankan perabotan rumahnya.
Ia menyampaikan, bencana banjir di Karawang terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari terakhir, disusul meluapnya sungai di wilayah Karawang.
Pada musim hujan seperti saat ini, ancaman bencana tidak hanya banjir. Ancaman lainnya, longsor dan angin puting beliung.
Atas hal tersebut, masyarakat diimbau tetap waspada atas kemungkinan terjadinya bencana alam lanjutan, demikianAsep Wahyu Suherman.
Baca juga: Banjir di Karawang meluas hingga 15 desa di enam kecamatan
Baca juga: Banjir di Jawa Barat terjadi di 40 titik lokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020