Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang harus direncanakan dengan matang, salah satunya dengan mendesain kota baru di sekitar pelabuhan supaya akses menuju pelabuhan tertata.
"Dan yang mengemuka adalah persiapan menata Patimban City. Kira-kira, ya, yang mana nanti di dalamnya memuat ada kota baru, pusat pemerintahan Subang dan lain-lain," kata Gubernur Emil, di Bandung, Rabu.
Kemarin, kata Gubernur Emil, pihaknya hadir menghadiri Rapat Koordinasi Penyelesaian Pelabuhan Patimban dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Jakarta, dan dalam rapat tersebut membahas soal Pelabuhan Patimban.
"Inilah contoh bahwa perencanaan Patimban itu harus segera juga mendesain kota barunya di luar pelabuhannya. Jangan sampai seperti Tanjung Priuk. Pelabuhannya bagus, tapi aksesnya semrawut," kata dia.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini sudah meminta kepada JICA (Japan International Cooperation Agency), yang merupakan perwakilan pemerintah Jepang yang terlibat dalam pembangunan pelabuhan Patimban, untuk mulai mendesain kota baru tersebut.
"Saya sudah minta ke JICA bulan Januari 2020 untuk mulai mendesain masterplan sebuah kota, sehingga jelas kalau mau ada pusat pemerintahan Subang silakan, rekreasi, industri dan lainnya. Akhirnya (Patimban) menjadi contoh pelabuhan di Indonesia," kata dia.
Dalam rapat yang dihadiri Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu, kata Emil, dibahas pula pematangan persiapan soft operation launching pelabuhan Patimban yang rencananya digelar pada Juni 2020.
"Rapat tadi juga mematangkan persiapan soft operational launching tahap satu pada Juni 2020. Sejauh ini tahapan pengerjaan sudah sesuai jadwal. Semoga semua lancar dan dukungan dari Pemprov memastikan urusan ini tidak terkendala, dan proyek dengan nilai investasi hampir Rp 50 triliun ini bisa selesai tepat waktu," katanya.
Menurut Gubernur Emil, Menteri Luhut menyarankan agar pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Subang disertai dengan penataan kota baru.
"Pak Luhut menyarankan pemindahan pusat pemerintahan Subang ini langsung sekalian dengan penataan kota barunya ini. Masterplan kota baru tersebut akan disiapkan oleh Jepang dalam kurun empat bulan. Dan PT RNI (Persero) akan menyiapkan lokasi dengan luas sekira 1.000 hektare," kata dia.
Baca juga: Menteri PUPR: Konstruksi layang tol Pelabuhan Patimban lindungi areal sawah
Baca juga: Presiden targetkan jalan akses ke Patimban rampung Juni 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dan yang mengemuka adalah persiapan menata Patimban City. Kira-kira, ya, yang mana nanti di dalamnya memuat ada kota baru, pusat pemerintahan Subang dan lain-lain," kata Gubernur Emil, di Bandung, Rabu.
Kemarin, kata Gubernur Emil, pihaknya hadir menghadiri Rapat Koordinasi Penyelesaian Pelabuhan Patimban dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Jakarta, dan dalam rapat tersebut membahas soal Pelabuhan Patimban.
"Inilah contoh bahwa perencanaan Patimban itu harus segera juga mendesain kota barunya di luar pelabuhannya. Jangan sampai seperti Tanjung Priuk. Pelabuhannya bagus, tapi aksesnya semrawut," kata dia.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini sudah meminta kepada JICA (Japan International Cooperation Agency), yang merupakan perwakilan pemerintah Jepang yang terlibat dalam pembangunan pelabuhan Patimban, untuk mulai mendesain kota baru tersebut.
"Saya sudah minta ke JICA bulan Januari 2020 untuk mulai mendesain masterplan sebuah kota, sehingga jelas kalau mau ada pusat pemerintahan Subang silakan, rekreasi, industri dan lainnya. Akhirnya (Patimban) menjadi contoh pelabuhan di Indonesia," kata dia.
Dalam rapat yang dihadiri Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu, kata Emil, dibahas pula pematangan persiapan soft operation launching pelabuhan Patimban yang rencananya digelar pada Juni 2020.
"Rapat tadi juga mematangkan persiapan soft operational launching tahap satu pada Juni 2020. Sejauh ini tahapan pengerjaan sudah sesuai jadwal. Semoga semua lancar dan dukungan dari Pemprov memastikan urusan ini tidak terkendala, dan proyek dengan nilai investasi hampir Rp 50 triliun ini bisa selesai tepat waktu," katanya.
Menurut Gubernur Emil, Menteri Luhut menyarankan agar pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Subang disertai dengan penataan kota baru.
"Pak Luhut menyarankan pemindahan pusat pemerintahan Subang ini langsung sekalian dengan penataan kota barunya ini. Masterplan kota baru tersebut akan disiapkan oleh Jepang dalam kurun empat bulan. Dan PT RNI (Persero) akan menyiapkan lokasi dengan luas sekira 1.000 hektare," kata dia.
Baca juga: Menteri PUPR: Konstruksi layang tol Pelabuhan Patimban lindungi areal sawah
Baca juga: Presiden targetkan jalan akses ke Patimban rampung Juni 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019