Bagian lengan crane di proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIA, Kota Bogor, Jawa Barat, patah saat mengangkat besi pada Senin (2/12) malam.
"Pada jam 21.50 WIB tanggal 2 Desember 2019 telah terjadi patah lengan atau boom crane jenis link belt berkapasitas 35 ton, pada saat pengangkatan besi 'casing bore pile'," ujar Direktur PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo saat meninjau lokasi Selasa dini hari.
Peristiwa yang terjadi tepat di pekerjaan 'ramp off" R17 B2 atau di Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanahsareal Kota Bogor itu sempat berakibat pada tersendatnya arus lalu lintas Jalan Sholeh Iskandar di kedua arah.
Material yang ikut terjatuh bersama patahan lengan crane menutupi jalan tersebut.
Meski begitu, sekitar satu jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, material dan patahan crane yang sempat menutupi Jalan Sholeh Iskandar dapat disingkirkan sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancar dengan diberlakukan lawan arus atau "contraflow".
Menurut Hendro, alat berat yang digunakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana Tol BORR Seksi IIIA sudah memenuhi standar. Hanya saja, ada kesalahan penempatan saat crane mengangkat besi-besi penutup beton sehingga menjadi tidak stabil.
"Kapasitas crane ini 35 ton, mungkin juga posisinya tidak stabil sehingga lengannya patah. 'Casing'-nya tidak sampai lima ton. Hanya lokasinya yang tidak stabil, tanahnya sehingga kebanting. Ada kabel kabel juga," kata Hendro.
Ia menyebutkan tidak ada kerugian meteri dan korban jiwa dari kejadian patahnya lengan crane di proyek Tol BORR Seksi IIIA tersebut. Pasalnya, ketika dilakukan pengangkatan beban, area di sekitarnya telah disterilkan terlebih dahulu.
Kecelakaan kerja di proyek BORR Seksi IIIA juga pernah terjadi pada 10 Juli 2019. Saat itu salah satu tiang pancangnya, yakni di P109 ambruk saat dilakukan pengecoran. Dua pekerja mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.
Tol BORR Seksi IIIA merupakan lanjutan dari proyek Tol BORR Seksi IIB yang juga membentang di atas Jalan Sholeh Iskandar.
Pembangunanya menelan biaya Rp1,05 triliun untuk konstruksi dan Rp1,5 triliun untuk pembebasan lahan seluas 6 hektare.
Baca juga: Tol BORR tembus Dramaga Bogor ditaksir butuh Rp2,4 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Pada jam 21.50 WIB tanggal 2 Desember 2019 telah terjadi patah lengan atau boom crane jenis link belt berkapasitas 35 ton, pada saat pengangkatan besi 'casing bore pile'," ujar Direktur PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo saat meninjau lokasi Selasa dini hari.
Peristiwa yang terjadi tepat di pekerjaan 'ramp off" R17 B2 atau di Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanahsareal Kota Bogor itu sempat berakibat pada tersendatnya arus lalu lintas Jalan Sholeh Iskandar di kedua arah.
Material yang ikut terjatuh bersama patahan lengan crane menutupi jalan tersebut.
Meski begitu, sekitar satu jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, material dan patahan crane yang sempat menutupi Jalan Sholeh Iskandar dapat disingkirkan sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancar dengan diberlakukan lawan arus atau "contraflow".
Menurut Hendro, alat berat yang digunakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana Tol BORR Seksi IIIA sudah memenuhi standar. Hanya saja, ada kesalahan penempatan saat crane mengangkat besi-besi penutup beton sehingga menjadi tidak stabil.
"Kapasitas crane ini 35 ton, mungkin juga posisinya tidak stabil sehingga lengannya patah. 'Casing'-nya tidak sampai lima ton. Hanya lokasinya yang tidak stabil, tanahnya sehingga kebanting. Ada kabel kabel juga," kata Hendro.
Ia menyebutkan tidak ada kerugian meteri dan korban jiwa dari kejadian patahnya lengan crane di proyek Tol BORR Seksi IIIA tersebut. Pasalnya, ketika dilakukan pengangkatan beban, area di sekitarnya telah disterilkan terlebih dahulu.
Kecelakaan kerja di proyek BORR Seksi IIIA juga pernah terjadi pada 10 Juli 2019. Saat itu salah satu tiang pancangnya, yakni di P109 ambruk saat dilakukan pengecoran. Dua pekerja mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.
Tol BORR Seksi IIIA merupakan lanjutan dari proyek Tol BORR Seksi IIB yang juga membentang di atas Jalan Sholeh Iskandar.
Pembangunanya menelan biaya Rp1,05 triliun untuk konstruksi dan Rp1,5 triliun untuk pembebasan lahan seluas 6 hektare.
Baca juga: Tol BORR tembus Dramaga Bogor ditaksir butuh Rp2,4 triliun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019