Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat (Jabar) diprediksi akan terjadi pada Desember 2019 hingga Januari tahun 2020.
"Kami memprediksi untuk puncak musim hujan di Jabar itu bulan Desember nanti hingga Januari 2019," kata Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yan Firdaus Permadhi, di Kota Bandung, Rabu.
Yan menjelaskan pada umumnya wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan pada bulan November 2019 yakni di wilayah Jawa Barat bagian Selatan kemudian bergerak secara perlahan ke Jawa Barat bagian Utara.
"Jadi musim hujan tidak bersamaan dari arah Jabar bagian selatan lalu naik ke arah Jabar bagian utara secara pelan-pelan hingga aktivitas atmosfer terkait dengan curah hujan perlahan-lahan," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati selama musim hujan yang diakibatkan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus.
Lebih lanjut ia mengatakan adanya angin kencang saat musim hujan yang dirasakan dengan cuaca panas di wilayah Bandung Raya beberapa hari ini disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus yang membawa banyak uap air.
"Jadi sebelum terjadi hujan awan tersebut akan menghasilkan angin yang kami sebuat angin seruak yang tiba-tiba keluar dari awan. Plus cuaca panas akhir-akhir ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kami memprediksi untuk puncak musim hujan di Jabar itu bulan Desember nanti hingga Januari 2019," kata Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yan Firdaus Permadhi, di Kota Bandung, Rabu.
Yan menjelaskan pada umumnya wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan pada bulan November 2019 yakni di wilayah Jawa Barat bagian Selatan kemudian bergerak secara perlahan ke Jawa Barat bagian Utara.
"Jadi musim hujan tidak bersamaan dari arah Jabar bagian selatan lalu naik ke arah Jabar bagian utara secara pelan-pelan hingga aktivitas atmosfer terkait dengan curah hujan perlahan-lahan," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati selama musim hujan yang diakibatkan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus.
Lebih lanjut ia mengatakan adanya angin kencang saat musim hujan yang dirasakan dengan cuaca panas di wilayah Bandung Raya beberapa hari ini disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus yang membawa banyak uap air.
"Jadi sebelum terjadi hujan awan tersebut akan menghasilkan angin yang kami sebuat angin seruak yang tiba-tiba keluar dari awan. Plus cuaca panas akhir-akhir ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019