Kementerian Sosial akan membentuk Kawasan Siaga Bencana di tiga kabupaten di pesisir selatan Pulau Jawa sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana di wilayah tersebut.
"Kita mengetahui bahwa berdasarkan riset memang ada potensi bencana yang butuh antisipasi dini seperti gempa dan tsunami," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat pada Rakor Kawasan Siaga Bencana di Cilacap Jawa Tengah, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa Kawasan Siaga Bencana merupakan pengembangan dari bentuk Kampung Siaga Bencana yang sudah dibentuk sebelumnya.
Ketiga daerah yang akan dicanangkan sebagai Kawasan Siaga Bencana yaitu Kabupaten Kebumen, Cilacap (Jateng), dan Kabupaten Pangandaran (Jabar).
Menurut dia dalam penanganan bencana, kebijakan utama Kemensos yaitu berbasis masyarakat, termasuk di dalamnya bagaimana masyarakat melakukan upaya pengurangan risiko bencana.
Bahkan, katanya, bisa melakukan berbagai upaya ketika ada kedaruratan sehingga bisa mengeliminasi jumlah korban.
Setelah dilakukan evaluasi bersama sejumlah lembaga lain, Kemensos harus mempunyai peran lebih besar dalam memfasilitasi terbangunnya kesiapsiagaan dan mitigasi berbasis masyarakat, tidak hanya sebatas kampung tapi kawasan.
"Dari situ kami mulai berpikir bagaimana daerah-daerah yang berpotensi gempa dan tsunami menjadi sebuah kawasan yang punya pemahaman yang sama dan informasi yang cukup bahkan sampai ke peringatan dini, upaya mitigasi dan melakukan upaya evakuasi," katanya.
Terkait kebencanaan, Kemensos bukan hanya melakukan penanganan tapi juga upaya pencegahan lewat Kawasan Siaga Bencana termasuk Tagana Masuk Sekolah, demikian Harry Hikmat.
Baca juga: BMKG: Tidak perlu cemas tinggal di kawasan sesar Lembang yang aktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kita mengetahui bahwa berdasarkan riset memang ada potensi bencana yang butuh antisipasi dini seperti gempa dan tsunami," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat pada Rakor Kawasan Siaga Bencana di Cilacap Jawa Tengah, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa Kawasan Siaga Bencana merupakan pengembangan dari bentuk Kampung Siaga Bencana yang sudah dibentuk sebelumnya.
Ketiga daerah yang akan dicanangkan sebagai Kawasan Siaga Bencana yaitu Kabupaten Kebumen, Cilacap (Jateng), dan Kabupaten Pangandaran (Jabar).
Menurut dia dalam penanganan bencana, kebijakan utama Kemensos yaitu berbasis masyarakat, termasuk di dalamnya bagaimana masyarakat melakukan upaya pengurangan risiko bencana.
Bahkan, katanya, bisa melakukan berbagai upaya ketika ada kedaruratan sehingga bisa mengeliminasi jumlah korban.
Setelah dilakukan evaluasi bersama sejumlah lembaga lain, Kemensos harus mempunyai peran lebih besar dalam memfasilitasi terbangunnya kesiapsiagaan dan mitigasi berbasis masyarakat, tidak hanya sebatas kampung tapi kawasan.
"Dari situ kami mulai berpikir bagaimana daerah-daerah yang berpotensi gempa dan tsunami menjadi sebuah kawasan yang punya pemahaman yang sama dan informasi yang cukup bahkan sampai ke peringatan dini, upaya mitigasi dan melakukan upaya evakuasi," katanya.
Terkait kebencanaan, Kemensos bukan hanya melakukan penanganan tapi juga upaya pencegahan lewat Kawasan Siaga Bencana termasuk Tagana Masuk Sekolah, demikian Harry Hikmat.
Baca juga: BMKG: Tidak perlu cemas tinggal di kawasan sesar Lembang yang aktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019